Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono bertemu dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair di Jakarta pada Rabu (1/6).
Dalam pertemuan selama sekitar satu jam tersebut, Tony Blair menegaskan komitmen dan kesediaannya untuk terus membantu OIKN dalam proses pembangunan Ibu Kota Nusantara, termasuk dengan mewartakan potensi IKN kepada audiens internasional.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala OIKN Bambang menjelaskan mengenai One Map, One Plan, One Policy (1MPP) sebagai bentuk perencanaan IKN terintegrasi yang merupakan konsolidasian semua perencanaan aktivitas kementerian/lembaga terkait dengan IKN.
Selain itu, OIKN secara intensif terus menjalankan kegiatan 4K (Komunikasi, Kordinasi, Konsolidasi dan Kolaborasi) dalam pelaksanaan wewenang OIKN untuk persiapan dan pelaksanaan pembangunan ibukota negara Indonesia yang baru.
Baca Juga: Kinerja Positif Emiten Tambang dan Perbankan Bakal Berlanjut di Kuartal Dua
“Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan IKN tetap mengedepankan prinsip ESG (environmental, social, and governance) sebagai kota global yang smart, sustainable, inclusive, dan resilient,” kata Bambang dalam keterangan tertulis, Kamis (2/6).
Tony Blair juga mengapresiasi pemerintahan Presiden Joko Widodo yang memiliki reputasi yang baik di dunia internasional. Menurutnya, pembangunan IKN juga berada pada momentum yang tepat. Pembangunan IKN merupakan langkah strategis bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan juga Asia.
Blair mengklaim kalangan internasional ingin berpartisipasi dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan industri di IKN nanti.
“Dengan strategi komunikasi yang baik, program (pembangunan IKN) ini akan menjadi program yang menarik bagi investor,” kata Blair.
Diskusi kedua belah pihak antara lain membahas langkah-langkah strategis dan taktis untuk persiapan dan pelaksanaan pembangunan IKN, terutama terkait foreign direct investment ke IKN. Dalam pertemuan tersebut, Kepala OIKN juga mengundang Tony Blair untuk berkunjung ke lokasi IKN.
“Kami mengundang beliau (Tony Blair) untuk melakukan kunjungan kerja lapangan ke IKN pada September mendatang. Beliau menyambut baik undangan tersebut dan akan mengatur jadwal untuk itu,” ucap Bambang.
Saat ini Otorita Ibu Kota Nusantara sedang mengembangkan masterplan Nusantara yang mencerminkan teknologi mutakhir, dengan fokus pada inovasi dan menciptakan ekosistem yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus menciptakan model baru pengelolaan kota masa depan yang terhubung secara digital yang layak secara ekonomi, diinginkan secara sosial, dan berkelanjutan secara lingkungan.
Baca Juga: Di Tengah Transisi Pandemi menjadi Endemi, Simak Deretan Saham yang Menarik Dicermati
Tony Blair dengan lembaga Tony Blair Institute (TBI) for Global Change aktif melaksanakan kajian serta memberikan perhatian khusus tentang Indonesia. Blair juga merupakan pihak yang dipercaya dan memiliki hubungan baik dengan para investor.
Selama kunjungannya ke Indonesia, Blair didampingi antara lain Executive Directors TBI Husain Abdullah dan Anand Pillai.
Dihubungi secara terpisah, Koordinator Tim Informasi dan Komunikasi Tim Transisi IKN, Sidik Pramono mengatakan, pada tahap awal pemerintah telah mengalokasikan anggaran APBN untuk pembangunan IKN.
Alokasi APBN tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur dasar dan gedung pemerintahan, serta berbagai simpul konektivitas yang dilakukan Kementerian Perhubungan.
Selain itu, dana tersebut akan digunakan untuk membangun sarana dan prasarana di bidang pendidikan, kesehatan, ketahanan, dan keamanan.
Adapun Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 14 April 2022 lalu mengatakan, pada tahun 2023 pemerintah telah mengalokasikan APBN sebesar Rp 27 triliun hingga Rp 30 triliun untuk pembangunan IKN.
“Sudah ada pagu yang untuk 2023, sudah disebut angkanya oleh Kementerian Keuangan,” ucap Sidik saat dihubungi Kontan.co.id.
Lebih lanjut Sidik mengatakan, pemerintah secara intensif juga melakukan pembicaraan dengan potensial investor yang akan berinvestasi untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara. Penjajakan dilakukan dengan berbagai negara, termasuk dengan investor dalam negeri.
Meski begitu, Sidik belum bisa menyebut negara mana saja yang tengah dilakukan penjajakan investasi. Yang terang, menurut Sidik, semakin cepat komitmen investasi terealisasikan akan semakin baik.
"Tapi tentu ini juga sesuatu yang terus dinamis perkembangan nya di lapangan, semakin kita menunjukkan progres di pembangunan infrastruktur dasar, tentu akan semakin menarik minat dari calon investor," terang Sidik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News