kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Benarkah Twitter blokir #ShameOnYouSBY?


Minggu, 28 September 2014 / 13:05 WIB
Benarkah Twitter blokir #ShameOnYouSBY?
Umbu TW Pariangu, Dosen FISIP Universitas Nusa Cendana, Kupang


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pengguna Twitter di Tanah Air mendadak dihebohkan dengan menghilangnya tagar #ShameOnYouSBY dari daftar trending topic, baik di Indonesia maupun worlwide, pada Sabtu (27/9) malam sekitar pukul 21.00.

Padahal sebelumnya, jumlah postingan dengan tagar #ShameOnYouSBY telah menembus angka 250 ribu. Penduduk Twitter di Indonesia pun berencana mempertahankan tren tersebut selama satu minggu.

Tetapi, mereka harus kecewa karena tiba-tiba tagar #ShameOnYouSBY menghilang dari daftar trending topic baik di Indonesia maupun dunia.

Walau banyak pengguna Twitter yang berasumsi bahwa pemerintah (Kemenkominfo) berada di balik menghilangnya tagar tersebut dari linimasa Twitter, alias disensor, namun belum ada konfirmasi resmi dari pihak pemerintah maupun Twitter.

Namun jika membaca halaman FAQ di website resmi Twitter, setidaknya kita bisa tahu bahwa algoritma trending topic itu dibuat berdasar perubahan dan peningkatan, bukan volume atau jumlah yang memperbincangkan.

Di halaman tersebut, di bagian "How are Trends determined?" Twitter menuliskan bahwa tren yang ditampilkan berdasar algoritmanya dinilai berdasar akun siapa saya yang di-follow serta lokasi pengguna Twitter.

Algoritma tersebut kemudian akan mengidentifikasi topik yang mendadak populer, alih-alih topik yang telah populer cukup lama, dan sudah ada dalam keseharian.

Dengan algoritma itu, Trend di Twitter berusaha menunjukkan pengguna mengetahui topik hangat yang sedang berkembang dan diperbincangkan di Twitter, bukan yang sudah lama ada.

Bisa jadi, tagar #ShameOnYouSBY yang populer selama hampir dua hari tersebut menurut algoritma Twitter sudah menjadi hal yang umum diperbincangkan sehari-hari dan tidak termasuk dalam kategori baru atau sedang hangat diperbincangkan.

Pada hari Minggu (28/9/2014) tagar terkait topik serupa, namun dengan penulisan berbeda, #ShamedByYou, pun dapat naik ke trending topic. Jika mengikuti logika dari penjelasan resmi Twitter, ini artinya tagar baru ini memang sedang tumbuh pesat. ( Reska K. Nistanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×