kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.481.000   3.000   0,20%
  • USD/IDR 15.703   21,00   0,13%
  • IDX 7.557   53,01   0,71%
  • KOMPAS100 1.175   9,66   0,83%
  • LQ45 939   11,90   1,28%
  • ISSI 227   0,10   0,04%
  • IDX30 484   6,37   1,33%
  • IDXHIDIV20 584   9,51   1,66%
  • IDX80 134   1,12   0,85%
  • IDXV30 142   -0,56   -0,39%
  • IDXQ30 162   1,94   1,21%

DPRD akan berkuasa kontrol kepala daerah


Sabtu, 27 September 2014 / 20:32 WIB
DPRD akan berkuasa kontrol kepala daerah
ILUSTRASI. Bank Jago (ARTO) mencatatkan laba bersih yang kurang memuaskan di tahun 2022.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Angraini mengatakan Pilkada melalui DPRD akan  membuat jalannya  pemerintahan daerah semakin tidak sehat.

Kepala daerah yang dipilih oleh DPRD membuat posisinya tidak setara.

"Kondisi ini akan melemahkan posisi kepala daerah ke depan seharusnya bermitra dengan setara. Jadi ini tidak sesuai dengan konsep pemerintah daerah yang sudah ada," ujar Titi, di Cikini,  Jakarta, Sabtu (27/9/2014).

Titi menilai RUU yang baru saja disahkan berimplikasi kepada kebijakan yang akan dibuat kepala daerah. Nantinya DPRD akan memiliki kuasa untuk mengontrol bupati atau gubernur terutama yang mau maju lagi pada periode selanjutnya.

"Akan selalu berbuat sebaik mungkin di depan DPRD, harus sepopuler mungkin di depan DPRD. Tidak memperdulikan program yang dapat populer di mata rakyat, jadi posisinya tidak setara," ujar Titi.

Titi mengatakan seharusnya DPR dalam membahas RUU Pilkada melihat kultur dan keinginan masyarakat. Titi menilai, suara yang  para anggota legislatif kamis (25/9/2014) lalu dengungkan, bukan merupakan representasi suara rakyat melainkan elite partai politik.

"Dalam membahas kebijakan yang berimpikasi buat rakyat banyak dengarkan suara masyarakat, budaya dan  kehendak. Pernyataan  itu didengar tidak? Jadi kemarin (paripurna) tidak ada suara rakyat dan itu merupakan miniatur Pilkada nanti," ujar Titi. (Taufik Ismail)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×