Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi
Keempat, tenaga kesehatan (nakes) seperti dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya juga harus ditambah secara signifikan untuk menjaga kesehatan jemaah dan petugas. Padahal saat ini peran mereka tengah difokuskan untuk membantu menangani covid 19 di dalam negeri yang masih fluktuatif.
Kelima, misi jemaah haji yang berjumlah 221 ribu orang dikhawatirkan berpotensi terinveksi selama prosesi haji menjadi cluster baru, baik selama proses di tanah air maupun di tanah suci. Sebab, jemaah berinteraksi dengan jutaan jemaah lainnya dari berbagai negara. "Sehingga manakala pulang ke tanah air sangat potensial menjadi cluster baru Covid-19, tentu saja semua pihak tidak menginginkan ini akan terjadi," ujar dia.
Baca Juga: Presiden Jokowi dan para menteri tak adakan open house Lebaran tahun ini
Keenam. Kesiapan mental dan fisik petugas haji (di luar petugas medis) karena kurikulumnya tidak disiapkan dan didesain sejak awal untuk menghadapi situasi seperti saat ini harus berjibaku menghadapi ‘musuh’ tak terlihat seperti wabah covid-19. Sehingga dikhawatirkan bisa berdampak pada pelayanan. "Sebab salah satu faktor penentu sukses tidaknya penyelenggaraan ibadah haji adalah kinerja para petugas di lapangan," terang dia.
Ketujuh, asrama haji Pondok Gede yang selama ini berfungsi sebagai transit untuk keberangkatan dan menampung jemaah yang cukup besar saat ini diperuntukkan sebagai ‘rumah sakit’ sementara penanganan isolasi pasien covid-19. "Jika mencari alternatif tempat lain, akan menambah biaya ekstra yang cukup besar," ungkap dia.
Kedelapan, kondisi Arab Saudi belum aman dan kondusif karena masih dikepung covid-19. Berdasarkan data Worldometers, sampai 18 Mei 2020, sudah ada 57.345 kasus positif corona di Arab Saudi. Dari jumlah tersebut, 320 jiwa meninggal dunia dan 28.748 pasien sembuh. Artinya, masih ada 28.277 pasien Covid-19 yang dirawat di Saudi.
Baca Juga: Begini proyeksi perkembangan ekonomi di tengah wabah corona
"Arab Saudi saat ini berada di peringkat 15 dalam daftar negara yang memiliki jumlah pasien Covid-19 terbanyak di dunia. Pemerintah harus mencermati kondisi ini sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan," tutur Mustolih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News