kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Belanja Partai Politik untuk Kampanye Diprediksi Akan Menambah 0,6% PDB


Rabu, 15 Maret 2023 / 14:26 WIB
Belanja Partai Politik untuk Kampanye Diprediksi Akan Menambah 0,6% PDB
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, belanja partai politik bisa didorong agar bisa mendongkrak perekonomian nasional.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belanja yang dilakukan partai politik untuk berkampanye pada pemilu 2024 dan pemilihan presiden nanti bisa menambah produk domestik bruto (PDB) hingga 0,6%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, belanja partai politik ini bisa didorong agar bisa mendongkrak perekonomian nasional. Diketahui masa kampanye akan dimulai pada September 2023 hingga akhir tahun 2023. Sementara Pemilu akan dilakukan pada 14  Februari 2024.

“Setiap pengalaman tahun politik akan ada pembelanjaan daripada partai politik atau pembelajaran untuk pesta demokrasi biasanya menambah PDB sebesar 0,6% Jadi ini beberapa hal yang kita dorong juga,” tutur Airlangga dalam agenda Maybank Indonesia Economic Outlook 2023, Rabu (15/3).

Baca Juga: Sri Mulyani: Bansos Pangan untuk Menjaga Kestabilan Harga dan Menekan Inflasi

Dia berharap, nantinya proses pemilu akan berjalan denga naman dan damai. “Karena (Pemilu) sudah dipilih di hari cinta kasih, kecuali yang tidak suka cinta dan tidak suka kasih,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putera Rinaldy mengatakan, belanja pemilu periode ini akan lebih besar dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini ni seiring dengan Indonesia yang akan melakukan 3 pemilu pada tahun 2024.

"Pada tahun 2024, Indonesia akan melakukan tiga pemilu sekaligus. Pemilihan presiden, pemilihan DPR maupun DPRD, dan pilkada serentak," tutur Leo.

Dengan kondisi ini, Leo melihat potensi tambahan uang yang jumbo menuju pemilu tahun 2024. Terlebih, pilkada yang dilakukan pada tahun 2024 juga mencakup daerah di Pulau Jawa yang memegang kurang lebih 60% perekonomian Indonesia.

Dari hitungan Leo, total tambahan uang jelang pemilu bisa mencapai Rp 118,9 triliun hingga Rp 270,3 triliun, atau sekitar 0,6% hingga 1,3% produk domestik bruto (PDB).

Baca Juga: Airlangga Ingatkan Agar Bangkrutnya Silicon Valley Bank Tidak Merembet ke Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×