kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   23.000   0,97%
  • USD/IDR 16.599   -9,00   -0,05%
  • IDX 8.034   -32,31   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -0,93   -0,08%
  • LQ45 772   0,06   0,01%
  • ISSI 288   -1,06   -0,37%
  • IDX30 403   -0,03   -0,01%
  • IDXHIDIV20 455   -0,08   -0,02%
  • IDX80 121   -0,28   -0,23%
  • IDXV30 130   -1,13   -0,87%
  • IDXQ30 127   0,38   0,30%

Belanja Negara Melambat, Ekonomi RI Berisiko Kehilangan Tenaga di Akhir Tahun


Rabu, 15 Oktober 2025 / 08:18 WIB
Belanja Negara Melambat, Ekonomi RI Berisiko Kehilangan Tenaga di Akhir Tahun
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Penyerapan belanja negara kembali melambat, meski perannya sangat penting sebagai penggerak ekonomi, daya beli, dan investasi nasional.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penyerapan belanja negara kembali melambat, meski perannya sangat penting sebagai penggerak ekonomi, daya beli, dan investasi nasional.

Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan, hingga akhir September 2025 realisasi belanja negara baru mencapai Rp 2.234,8 triliun, turun 0,8% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Angka ini baru setara 61,71% dari target APBN 2025 dan 63,4% dari proyeksi belanja tahun ini. Sebagai perbandingan, pada September 2024 lalu, penyerapan sudah mencapai 67,72% dari target APBN.

Baca Juga: Realisasi Belanja Negara Lambat, Berdampak Minim ke Perekonomian

Perlambatan ini terutama disebabkan oleh kontraksi pada belanja kementerian dan lembaga (K/L) yang turun 0,3% secara tahunan menjadi Rp 800,9 triliun, baru 69,07% dari total pagu. 

Sementara itu, belanja non-K/L turun lebih dalam, yakni 2,9% menjadi Rp 789 triliun atau sekitar 51,19% dari pagu. Transfer ke daerah justru tumbuh tipis 1,5% menjadi Rp 644,9 triliun, dengan tingkat penyerapan 70,11%.

Dari sisi kementerian dan lembaga, Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat realisasi terendah. Hingga akhir September, BGN baru membelanjakan Rp 19,7 triliun atau 16,9% dari total alokasi Rp 116,6 triliun. 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyusul dengan realisasi Rp 41,3 triliun atau 48,2% dari target Rp 85,7 triliun. Adapun Kementerian Pertanian baru menyerap Rp 9 triliun atau 32,9% dari pagu Rp 27,3 triliun.

Baca Juga: Wamenkeu Akui Realisasi Belanja Negara Masih Lambat hingga September 2025

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengingatkan perlunya percepatan besar-besaran. 

“Kami melihat perlu percepatan belanja sekitar Rp 1.292,7 triliun selama tiga bulan ke depan untuk mencapai outlook,” ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (14/10). 

Berdasarkan perhitungan KONTAN, pemerintah harus menggelontorkan sekitar Rp 1.386,5 triliun di kuartal IV untuk mencapai target APBN.

Lambatnya belanja negara ini berpotensi menekan laju ekonomi. Global Market Economist Maybank Indonesia Myrdal Gunarto memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III hanya sekitar 5%, melambat dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,12%.

Senada, Ekonom LPEM Universitas Indonesia Teuku Riefky menilai penyerapan anggaran yang lemah akan menjadi beban bagi pertumbuhan ekonomi pada Juli–September 2025. 

Baca Juga: Serapan Belanja Produktif Lambat, Ekonomi Kuartal II Bisa Makin Pelan

“Belanja harus tetap cermat, tidak bisa dipaksakan di kuartal IV,” ujarnya.

Dengan sisa waktu yang makin sempit, pemerintah dituntut mempercepat penyaluran anggaran tanpa mengorbankan akurasi dan efektivitasnya agar ekonomi tak kehilangan momentum di penghujung tahun.

Selanjutnya: Emas Tembus US$ 4.155 Rabu (15/10) Pagi, Bersiap Sambut Pemangkasan Bunga The Fed

Menarik Dibaca: Hasil dan Jadwal Denmark Open 2025: 4 Wakil Indonesia Lolos ke 16 Besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×