kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Begini respons ekonom terhadap lima arahan Jokowi dalam pidato pelantikan


Minggu, 20 Oktober 2019 / 20:07 WIB
Begini respons ekonom terhadap lima arahan Jokowi dalam pidato pelantikan
ILUSTRASI. Pidato Presiden Joko Widodo saat pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyampaikan lima arahan terkait pekerjaan besar yang diusung pemerintah dalam lima tahun ke depan.

Pertama, pembangunan sumber daya manusia, Kedua, melanjutkan pembangunan infrastruktur. Ketiga, menyederhanakan regulasi dan kendalanya.

Baca Juga: Jokowi yakin ekonomi RI masuk 5 besar dunia 2045, Bappenas: Tantangannya masih banyak

Keempat, menyederhanakan birokrasi secara besar-besaran. Dan kelima, transformasi ekonomi dari ketergantungan pada sumber daya alam dan menjadi saya saing manufaktur.

Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto menilai kelima arahan strategis dari Presiden Jokowi tersebut amat tepat lantaran sesuai dengan kebutuhan bangsa untuk lima tahun ke depan.

“Jika implementasi kelima aksi strategis tersebut dilaksanakan dengan optimal dan tidak ada gangguan serta kendala—hukum, sosial dan politik, maka cita-cita Indonesia menjadi negara maju dengan SDM unggul akan menjadi kenyataan,” ujar Ryan, Minggu (20/10).

Reformasi birokrasi, misalnya, dinilai Ryan mutlak harus dilakukan untuk mempercepat proses pengambilan kebijakan dan keputusan supaya bisa segera diimplementasikan. Sebab, pemerintah butuh akselerasi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, inklusif dan berkelanjutan.

Baca Juga: Ketua MPR Bambang Soesatyo puji keberhasilan pemerintah di bidang ekonomi

Begitu juga dengan transformasi ekonomi yaitu memperkuat sektor manufaktur dan jasa modern, serta bertumpu pada ekonomi digital dan meninggalkan ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak lagi bisa dieksploitasi dan dieksplorasi lebih lanjut.

Sementara, deregulasi kebijakan dan reformasi birokrasi diperlukan agar Indonesia bisa lebih pro investasi dan sektor riil sehingga daya saing global dan kemudahan berbisnis di Indonesia mampu naik ke level 40 sesuai yg dikehendaki Presiden Jokowi.

Baca Juga: Ini sejumlah emiten yang kinerjanya diproyeksi membaik di kuartal III dan IV 2019

Jika kelima poin arahan tersebut dapat terealisasi, Ryan meyakini pertumbuhan ekonomi setidaknya bisa mencapai 6%.

“Pertumbuhan ekonomi bisa di atas 6% dan stabil dengan multiplier effects yang besar, menurunkan kemiskinan dan pengangguran, memperkuat NKRI karena pusat pertumbuhan ekonomi semakin meluas,” tutur Ryan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×