kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini proyeksi perkembangan ekonomi di tengah wabah corona


Jumat, 22 Mei 2020 / 11:08 WIB
Begini proyeksi perkembangan ekonomi di tengah wabah corona
ILUSTRASI. A 3D-printed coronavirus model is seen in front of a stock graph and the word 'Economy' on display in this illustration taken March 25, 2020. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

Kongres dan White House, kata Faisal, juga menyetujui paket bantuan senilai US$484 miliar untuk usaha kecil yang terimbas Coronavirus. Juga mengesahkan paket tambahan senilai US$3 triliun. Sedangkan Bank Sentral AS (The Federal Reserve) memompakan likuiditas sebesar US$4 triliun ke dalam perekonomian makro. “Ini sungguh suatu langkah yang tak pernah terjadi sedemikian masifnya dilakukan AS pada masa sebelumnya.”

Di Indonesia, kata Faisal, pandemi Covid-19 yang telah menyebar ke hampir semua provinsi – masih berada di lereng menuju puncak kurva. Sementara rendahnya kapasitas sistem pelayanan dan kesehatan lumayan merata, sehingga tingkat kematian (case fatality rate) Indonesia pada kasus wabah ini mencapai 6,6%, atau yang tertinggi di Asia.

Baca Juga: Asuransi Milik Grup Salim Jual Saham Produsen Ultra Milk dan Teh Kotak

Menurut dia, berbeda dengan perang konvensional yang selalu melahirkan dua kutub yang saling bertentangan. Pada konteks pandemi Coronavirus, katanya, yang telah menjelma sebagai pandemik global dan telah menjadi musuh bersama, dibutuhkan aksi kolektif secara bersama (global) untuk menghadapinya.

Jika kebersamaan dunia berjalan baik, kata Faisal, maka situasi ekonomi akan terselamatkan. Hubungan antara pasar dan negara akan terseimbangkan kembali. “Ini akan disertai dengan keseimbangan kembali antara hiper-globalisasi dan nasional otonomi. Tapi apa yang terjadi dalam krisis ini (akibat Coronavirus) sejauh ini bukanlah indikator masa depan,” katanya.

Sementara Ketua Harian Jaringan Pengusaha Nasional Widiyanto Saputro menilai pengusaha pada prinsipnya selalu membutuhkan informasi kondisi dan forecast ekonomi aktual yang terpercaya, peta jalan yang cukup bisa diandalkan menghadapi situasi COVID-19.

Baca Juga: Jawa Timur dengan kasus tertinggi covid-19 sejak Maret, ini kata Gubernur Khofifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×