Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 tumbuh 5,07%. Ditopang oleh pertumbuhan konsumsi yang tumbuh 5,01%.
Ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto menjelaskan angka pertumbuhan konsumsi tersebut tidak sesuai ekspektasi. "Ini cukup mengejutkan karena ekspektasinya jauh di atas 5%," imbuh dia.
Pasalnya pada kuartal I-2019, pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sempat membeberkan strategi mendorong pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan permintaan dalam negeri. Salah satu upayanya dengan meningkatkan dana bantuan sosial (bansos).
Alokasi penyerapan dana bansos pada kuartal I-2019 mencapai 106,64% atau sebesar Rp 37 triliun. "Berarti dana bansosnya tidak dibelanjakan," jelas Ryan saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (6/5).
Menurutnya, masyarakat penerima bansos baru akan membelanjakan dana tersebut untuk kebutuhan Lebaran. Sehingga bisa diprediksi pertumbuhan konsumsi rumah tangga terkait pembernian bansos baru terlihat pada kuartal II-2019.
Ryan menambahkan pemerintah masih memiliki pekerjaan yang belum selesai untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sepanjang 2019 di kisaran 5,3%.
Antara lain dengan mendorong konsumsi rumah tangga di kisaran 5,5%, pertumbuhan belanja pemerintah ke kisaran 8%, kontribusi Pembentukan Modal Tetap bruto (PMTB) ke kisaran 10% baik untuk investasi asing maupun dalam negeri, mendorong pertumbuhan ekspor ke kisaran 3% serta mendorong pertumbuhan impor di kisaran minus 10%.
"Di kuartal kedua 2019 dan seterusnya mestinya pertumbuhan ekonomi kuartalan bisa tumbuh di kisaran 5,1% sampai 5,3% supaya pertumbuhan Indonesia bisa mencapai batas bawah 5,1% daan batas atas 5,2% secara tahunan," imbuh dia.
Pemerintah juga harus jeli mendorong sektor ekonomi produktif untuk bisa tumbuh lebih kuat antara lain sektor pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi dan pertambangan.
"Kelima sektor ini punya andil besar terhadap pembentukan PDB yang kuat dengan multiplier effect yang besar," ujar Ryan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News