Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Yudho Winarto
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi, fokus pemerintah adalah untuk menjaga daya beli masyarakat. Hal ini termasuk di dalamnya untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih baik sehingga akan berdampak pada kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia.
“Saya rasa yang di sampaikan oleh World Bank ya pandangan mereka. Tapi daya lihat potensi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi selalu ada,” kata dia.
Pemerintah memiliki strategi seperti, untuk masyarakat yang miskin pemerintah meningkatkan kapasitas untuk menciptakan social safety net yang lebih efektif dengan jumlah dan cukup lebih baik, sehingga pemerintah dapat melindungi masyarakat miskin.
Selain itu dalam hal investasi, pemerintah terus melihat kesiapan dari sektor swasta. Oleh karena itu, pemerintah masih melihat masalah apa saja yang dihadapi para investor.
“Kita lihat apa mereka merasa terhalang oleh masalah perizinan atau perlu insentif maka di buat tax insentif yang akan segera di sampaikan, termasuk untuk usaha kecil menengah untuk menurunkan rate final mereka hingga setengahnya,” jelasnya.
Itu semua, lanjutnya, dilakukan hanya untuk meningkatkan kenyamanan pihak swasta. Sehingga hal tersebut dapat menjadi penggerak ekonomi di Indonesia.
“Lalu, ada ekspor dan kita sedang melihat di dalam negeri sendiri banyak diversifikasi dari ekspor itu bisa dilakukan. Entah itu dari sisi traditional komoditi atau manufaktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News