Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indinesia pada kuartal I sebesar 5,1%.
"Kuartal I sekitar 5,1%," kata Mirza di Gedung DPR RI, Selasa (27/3).
Ia menjelaskan, pertumbuhan ini ditopang oleh beberapa komponen pertumbuhan ekonomi yang tepantau baik. Ekspor masih bagus, kegiatan aktivitas sektor rumah tangga cukup baik, dan aktivitas investasi cukup baik.
"Jadi, kalau dibandingkan tahun lalu year on year lebih baik. Masih on track dengan proyeksi BI yang 5,1-5,5%," ujarnya.
Ia berharap, pada kuartal II pertumbuhan ekonomi domestik akan lebih baik. Adapun secara historis, menurut Mirza, pola pertumbuhan ekonomi pada kuartal II biasanya lebih baik dari kuartal I.
Mirza juga memaparkan bahwa ekspor yang negatif pada dua bulan terakhir adalah pertanda ekonomi bergerak. Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan per bulan Februari 2018 yang mengalami defisit sebesar US$ 0,12 miliar. Melalui hasil ini, neraca perdagangan Indonesia sudah tiga kali mengalami defisit secara berturut-turut sejak akhir tahun 2017 lalu.
Ini disebabkan lantaran nilai impor yang lebih tinggi, yakni US$ 14,21 miliar dibandingkan dengan nilai ekspor yang sebesar US$ 14,10 miliar.
"Kalau neraca perdagangan negatif, itu sebenarnya menunjukkan aktivitas ekonomi bergerak, kegiatan investasi butuh bahan baku. Jadi sedikit defisit tapi tunjukkan aktivitas ekonomi bergerak," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News