Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
Selain faktor tersebut, ada juga sinyal pelemahan investasi yang tercermin dari aktivitas manufaktur dalam negeri menurut IHS Markit yang masih berada di bawah level ekspansif (di bawah 50,0).
Ini terbukti dari Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia yang berada di level 49,3 pada Januari 2020.
Baca Juga: Bank Indonesia gelar Rapat Dewan Gubernur di tengah pekan, ini proyeksi analis
Selain sinyal dari pelemahan investasi, konsumsi Indonesia juga terancam menurun yang disebabkan oleh kepercayaan konsumen yang melemah serta prospek pengeluaran untuk bepergian yang terbatas.
Dalam mengatasi tantangan dalam bidang ekonomi tersebut, selain lewat kebijakan moneter, Bahana Sekuritas juga mengimbau agar pemerintah hadir dengan insentif fiskal seperti mengurangi harga tiket pesawat.
"Ini untuk mendorong sektor pariwisata dalam negeri dan merangsang ekonomi lokal," tambah Satria.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan untuk menyesuaikan besaran Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) untuk menjaga daya beli dan menstimulus konsumsi, serta insentif di bidang lain yang memberi efek multiplier bagi pertumbuhan ekonomi seperti properti dan perumahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News