kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.577.000   13.000   0,83%
  • USD/IDR 16.419   -77,00   -0,47%
  • IDX 7.159   79,62   1,12%
  • KOMPAS100 1.063   9,50   0,90%
  • LQ45 837   9,48   1,15%
  • ISSI 213   0,35   0,17%
  • IDX30 431   5,58   1,31%
  • IDXHIDIV20 514   6,73   1,33%
  • IDX80 121   1,01   0,84%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 142   1,58   1,12%

Badan Pangan Nasional Targetkan Bulog Serap Beras 3 Juta Ton di Tahun Ini


Kamis, 16 Januari 2025 / 11:17 WIB
Badan Pangan Nasional Targetkan Bulog Serap Beras 3 Juta Ton di Tahun Ini
ILUSTRASI. Badan Pangan Nasional menargetkan Perum Bulog untuk serap beras petani sebanyak 2,5 juta ton sampai 3 juta ton di tahun ini. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc/18.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional (Bapanas) menargetkan Perum Bulog untuk serap beras petani sebanyak 2,5 juta ton sampai 3 juta ton di tahun ini. 

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menjelaskan target ini seiring dengan penetapan anyar harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) di tingkat petani yang naik menjadi Rp 6.500/kg dari sebelumnya Rp 6.000/kg. 

"Target Bulog tahun ini sekitar 2,5 sampai 3 juta ton setara beras, apakah itu dalam bentuk GKP yang setara beras 600.000 ton, Gabah Kering Giling (GKG) yang setara beras 900.000 ton, kemudian 1,5 juta ton dalam bentuk beras di seluruh Indonesia," kata Arief dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/1). 

Baca Juga: Arahan Prabowo, Badan Pangan Nasional Mulai Kemandirian Pangan dari Desa

Lebih lanjut, Arief memperkirakan gabah yang bisa di panen pada masa panen raya Maret-April mencapai 13 juta ton-14 juta ton, atau 7 juta ton setara beras. 

Hasil panen ini memang tidak semuanya diserap oleh Perum Bulog, namun sebagian lainnya juga akan diserap oleh penggilingan padi di seluruh Indonesia. 

Untuk itu, Arief meminta pada Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) menjadi mitra strategis pemerintah dan Perum Bulog untuk membantu penyerapan produksi dalam negeri sesuai HPP yang ditetapkan oleh pemerintah. 

"Salah satu kunci kesuksesan kita nanti saat panen raya adalah kesinambungan mulai dari on-farm, kemudian off-farm saat pascapanen. Jadi petani itu menanam bisa semangat, karena gabahnya dibeli dengan harga baik," jelasnya. 

Sebagaimana diketahui, Pemerintah memutuskan menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah petani dan beras. HPP gabah kering panen (GKP) di tingkat petani dinaikkan Rp 6.500, dari sebelumnya Rp 6.000 per kg. 

Baca Juga: Bapanas Bakal Beri Sanksi Pedagang yang Jual Beras SPHP di atas HET

Kenaikan harga itu ditetapkan dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) No 2/2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras. Aturan ini ditetapkan pada 12 Januari 2025, dan resmi berlaku mulai 15 Januari 2025. 

"Bahwa untuk melindungi pendapatan petani, perlu dilakukan evaluasi harga pembelian pemerintah dan rafaksi harga gabah dan beras secara berkala," demikian bunyi pertimbangan huruf (a) dalam Keputusan Kepala Bapanas tersebut, dikutip Selasa (14/1). 

Ditambahkan, keputusan menaikkan HPP adalah hasil evaluasi dan berdasarkan hasil rapat koordinasi tingkat kementerian/ lembaga pada tanggal 6 Januari 2025, perlu dilakukan penyesuaian terhadap HPP dan rafaksi harga gabah dan beras dengan mempertimbangkan perkembangan struktur biaya produksi dan distribusi saat ini.

Selanjutnya: Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (ELPI) Optimistis Bisnis 2025 Tumbuh Positif

Menarik Dibaca: Afiliasi Lazada Jadi Pilihan Cerdas di 2025, Begini Kisah Sukses PamPam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×