Reporter: Bidara Pink, Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
Meski begitu, lanjut David, pemerintah biasanya melihat dahulu perkembangan ekonomi di tiga hingga empat bulan pertama tahun depan, sebelum mengubah APBN.
Masih terlalu dini
Ekonom Bank Danamon Irman Faiz tak sepenuhnya sepaham dengan David. Ia melihat, rerata kurs rupiah saat ini masih sekitar Rp 14.600 per dollar AS.
Level itu masih relevan dengan asumsi tahun ini dan tahun depan. "Secara fundamental rupiah masih kuat karena trade balance kita surplus besar," kata Faiz.
Baca Juga: Menteri PUPR Targetkan Penyaluran Subsidi Perumahan Sebanyak 274.924 Unit Tahun Depan
Hanya asumsi inflasi kemungkinan besar akan meleset. Proyeksi Faiz, inflasi 2023 mencapai 5,7%.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir bilang, terlalu dini untuk mengubah asumsi makro APBN 2023.
Penyebabnya, "Leading indicators masih menujukkan optimisme," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News