Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK). Sejak dikembangkan resmi tahun 2009, seluruh KEK di Indonesia telah mencatatkan total investasi kumulatif sebesar Rp276 triliun dan menyerap lebih dari 170.553 tenaga kerja.
"Seluruh fasilitas dan insentif yang dihadirkan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dirancang untuk memberikan kemudahan sekaligus kepastian dalam berusaha," ujar Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang dalam keterangan pers, Minggu (29/6).
Khusus pada triwulan I tahun 2025, realisasi investasi mencapai Rp 12,5 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 12.963 orang serta penambahan 11 pelaku usaha baru.
Baca Juga: Mendorong Peningkatan Layanan Medis Lewat KEK Kesehatan
Terbaru, Presiden Prabowo Subianto baru saja meresmikan KEK Sanur di Bali pada 25 Juni lalu. KEK ini dirancang dengan proyeksi total investasi sebesar Rp 10,2 triliun dan diperkirakan akan menyerap 18.375 tenaga kerja langsung dan 25.272 tidak langsung pada saat beroperasi penuh.
Berlokasi di jantung pariwisata Bali, KEK Sanur berdiri di atas lahan seluas 41,26 hektar di Kota Denpasar, dan ditetapkan sebagai KEK melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022 pada 1 November 2022. Kawasan ini dirancang untuk menampung berbagai fasilitas unggulan modern dan terintegrasi, mulai dari fasilitas medis bertaraf internasional, akomodasi hotel dan MICE, pusat riset kesehatan hingga ethnomedicinal botanic garden.
Baca Juga: Erick Thohir Siap Perluas KEK Kesehatan di Daerah, Sesuai Arahan Presiden Prabowo
Sejak penetapan hingga Triwulan I 2025, KEK Sanur telah mencatatkan realisasi investasi kumulatif sebesar Rp4,42 triliun dan menciptakan 3.822 lapangan kerja. Di tahun berjalan 2025, nilai investasi yang terealisasi telah mencapai Rp167 miliar dan penyerapan tenaga kerja sebesar 373 orang.
Presiden Prabowo mengatakan, peresmian KEK Sanur menjadi langkah strategis dalam membalik arus wisata medis, dari outbound menjadi inbound. Sekaligus menandai babak baru dalam mewujudkan visi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% dan Indonesia Emas 2045 melalui sektor ekonomi berbasis nilai tambah dan daya saing global.
“KEK ini contoh salah satu terobosan dalam mengejar ketinggalan kita, dan ini harus ditiru oleh banyak sektor lain,” ujar Prabowo.
Selanjutnya: Atasi Darurat Sampah dengan Penghasil Setrum
Menarik Dibaca: Steroid dan 4 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh Digunakan di Bawah Mata
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News