Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Edy Can
JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) pesimis terhadap kondisi perekonomian pada tahun depan. Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tidak sebesar target pemerintah sebesar 6,8%.
"Pemerintah lebih optimis dibanding swasta. Saya masih ragu bisa terjadi, semoga target pertumbuhan ekonomi 6,1% bisa tercapai," ujar Sofjan dalam acara Komite Ekonomi Nasional: Prospek Ekonomi Indonesia 2013, Senin (10/12).
Ada dua hal yang menjadi ganjalan utama ekonomi menurut Sofjan. Keduanya adalah kepastian hukum dan infrastruktur.
Soal kepastian hukum, Sofjan mencontohkan soal pembubaran BP Migas oleh Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu. Dia bilang bagaimana bisa lembaga yang sudah berusia 11 tahun kemudian akhirnya dibubarkan.
Sofjan khawatir masalah hukum seperti ini akan merembet ke aturan lain terkait perminyakan, mineral dan batu bara. Menurutnya, masalah seperti ini akan mempengaruhi para investor yang berinvestasi di sektor tersebut. "Padahal investasinya di sektor itu miliaran dollar," ujar Sofjan.
Terkait infrastruktur, Sofjan menyinggung pemerintah soal Undang-Undang Pengadaan Tanah. Dia mengatakan, undang-undang tersebut belum ada pengaruhnya terhadap investasi yang membutuhkan pengadaan tanah. "Kalau pemerintah saja tidak bisa mengatasi tanah apalagi swasta," ujar Sofjan.
Sebelumnya, Komite Ekonomi Nasional (KEN) juga pesimis perekonomian tumbuh sebesar target pemerintah. KEN memprediksikan pertumbuhan ekonomi 2013 berkisar 6,1% - 6,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News