kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Anies Baswedan Jelaskan Makna Air dan Tanah dari Kampung Akuarium ke IKN Nusantara


Senin, 14 Maret 2022 / 16:23 WIB
Anies Baswedan Jelaskan Makna Air dan Tanah dari Kampung Akuarium ke IKN Nusantara
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat prosesi penyatuan tanah dan air dari seluruh provinsi di Kawasan Titik Nol Kilometer Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 14 Maret 2022.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membawa air dan tanah yang diambil dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara dalam acara penyatuan tanah dan air Nusantara dari 34 provinsi di Titik Nol Kilometer IKN Nusantara.

Anies menerangkan air dan tanah dari lokasi tersebut menjadi simbolis harapan agar IKN Nusantara akan menjadi ibu kota yang mengedepankan dan memprioritaskan manfaat bagi rakyat kebanyakan.

"Sebagaimana masyarakat di Kampung Akuarium yang dahulunya mereka tersingkirkan, termarjinalkan, kemudian sekarang mereka di garis depankan dan mendapat fasilitas," kata Anies di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/3).

Anies menambahkan, pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur dipandang sebagai peluang. Peluang untuk mempercepat pembangunan di Jakarta menjadi salah satu kota global dunia yang setara dengan kota-kota global lainnya.

Baca Juga: Jokowi minta masukan masyarakat terkait pembangunan istana negara di ibu kota baru

"Jakarta adalah megapolitan terbesar di belahan selatan dunia. Dan ini harus dijadikan sebagai kesempatan mempercepat. Unsur-unsur utama kota global adalah mobilitas penduduk berbasis kendaraan umum dan ramah lingkungan. Kedua, faskes fasilitas pendidikan berstandar internasional," jelasnya.

Kemudian membangun Jakarta agar menambah daya tarik bagi global talent, sehingga produktivitas di Jakarta dapat dirasakan manfaatnya baik Indonesia maupun tataran global.

"Kami di Jakarta menyambut ini sebagai sebuah kesempatan untuk kita mempercepat untuk Jakarta menjadi salah satu pusat kota global dunia. Dan kota global itu bukan saja aspek ekonomi, tapi juga aspek budaya, aspek sosial, aspek pendidikan yang itu semua harus dikembangkan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×