kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.879   1,00   0,01%
  • IDX 7.319   123,09   1,71%
  • KOMPAS100 1.123   18,77   1,70%
  • LQ45 894   17,23   1,96%
  • ISSI 223   1,97   0,89%
  • IDX30 458   9,55   2,13%
  • IDXHIDIV20 552   12,52   2,32%
  • IDX80 129   1,81   1,43%
  • IDXV30 137   2,20   1,63%
  • IDXQ30 152   3,26   2,19%

Alasan target perbaikan mangrove di tahun 2045


Kamis, 07 September 2017 / 20:19 WIB
Alasan target perbaikan mangrove di tahun 2045


Reporter: Cecylia Rura | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Melihat kondisi ekosistem mangrove yang semakin rusak, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Permenko) No. 4 Tahun 2017 tentang strategi nasional pengelolaan ekosistem mangrove pada 15 Agustus 2017.

Hal ini merupakan amanat dari Peraturan Presiden (Perpres) No. 73 Tahun 2012 di mana Pasal 6 Ayat 1 (b) yang mengamanatkan kepada Pengarah, yakni Menteri Koordinator Perekonomian untuk menetapkan kebijakan yang lebih implementif dan terarah.

Regulasi tersebut menyebutkan, mengembalikan ekosistem mangrove seluas 3,94 juta hektare di tahun 2045 mendatang. Adapun di balik alasan perkiraan target tersebut berdasarkan kriteria mangrove yang baik, sebagaimana tertulis dalam catatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di tahun 2015.

Kriteria ini berdasarkan pada kerapatan tutupan atau kanopi lebih dari 70% dengan fungsi dapat mencegah intrusi air laut, sebagai pelindung garis pantai dari abrasi dan tsunami. Tak hanya itu, kriteria mangrove yang baik juga dapat menjadi tempat berkembang biak aneka biota laut, di mana penyerapan karbondioksida 5 kali lebih baik dari hutan.

Sementara untuk ekosistem mangrove yang rusak memiliki kerapatan tutupan atau kanopi <50% yang disebabkan oleh pencemaran plastik, limbah rumah tangga, tumpahan minyak, illegal logging, dan alih fungsi lahan untuk berbagai kepentingan seperti tambak, pemukiman, perkebunan, industri, infrastruktur pantai atau pelabuhan.

Oleh sebab itu, Montty mengharapkan hal ini juga bisa menjadi perhatian dunia karena mangrove dapat digunakan sebagai penyerap polutan.

"Kita ingin melihat dunia internasional juga punya harus kontribusi dengan hal ini, kalau kita maintaining mangrove dengan baik, selain fungsi-fungsi yang lain mangrove juga dapat mempunyai kemampuan menyerap kabondioksisa suatu emisi itu bisa dikurangi nah ini kita klaim ke mereka, maka ini akan terjadi pengurangan emmisi, itu silakan you (wartawan) harus bantu juga kita," terang Montty.

Di samping itu, ekosistem mangrove juga berfungsi sebagai sistem penyangga kehidupan ekonomi masyarakat, sumber pangan dan memelihara kekayaan hayati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×