Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Penilaian Bank Dunia
Sebagai catatan, Bank Dunia menilai pembayaran bunga utang Indonesia masih menyerap porsi besar pendapatan negara.
Kondisi ini terjadi meski pembiayaan tergolong longgar dan biaya pinjaman berhasil ditekan.
Penilaian tersebut tercantum dalam laporan Bank Dunia berjudul Fondasi Digital untuk Pertumbuhan edisi Desember 2025.
Laporan itu mencatat rasio pembayaran bunga terhadap pendapatan mencapai 20,5 persen hingga Oktober 2025.
Tonton: Menko Airlangga Instruksikan WFA di Mall: Demi Dongkrak Penjualan Rp110 Triliun
Tekanan fiskal juga tecermin dari defisit anggaran.
Defisit naik dari 1,4 persen PDB pada Oktober 2024 menjadi 2,0 persen PDB pada Oktober 2025.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul "Indef Ungkap Faktor-faktor di Balik Membengkaknya Beban Bunga Utang RI"
Selanjutnya: Catat! Ini Kalender 2026 dengan 17 Hari Libur Nasional dan 8 Cuti Bersama
Menarik Dibaca: AI Membantu Menyusun Tujuan Keuangan 2026 dengan Lebih Mudah dan Realistis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













