kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akibat banjir, 130 kilometer jalan nasional rusak


Jumat, 07 Februari 2014 / 16:26 WIB
Akibat banjir, 130 kilometer jalan nasional rusak
ILUSTRASI. Buka Kuota 500.000 Lebih, Simak Perincian Kebutuhan ASN Tahun 2022. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Agus Triyono | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Banjir besar yang melanda sejumlah kawasan di Indonesia awal tahun 2014 lalu telah merusak jalan nasional. Berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, setidaknya panjang ruas jalan nasional yang rusak akibat banjir mencapai 130 kilometer.

Hermanto Dardak, Wakil Menteri Pekerjaan Umum mengatakan bahwa kerusakan ruas jalan nasional terparah terjadi di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dan kemungkinan besar, karena inventarisasi ini masih bersifat sementara, panjang ruas jalan yang rusak bisa bertambah lagi.

Hermanto menambahkan, agar kerusakan jalan tersebut tidak mengganggu arus orang dan distribusi barang pihaknya akan segera memperbaiki jalan tersebut.

Tapi, karena sampai saat ini curah hujan di beberapa wilayah Indonesia masih tinggi, kemungkinan besar perbaikan yang dilakukan hanya ditujukan untuk tujuan fungsional terlebih dahulu.

"Kami tutup lubangya dulu dengan batu pecah atau apa supaya fungsionalnya jalan kalau sudah kering lubang kami keruk dan lapisi aspal," katanya kepada Kontan Jumat (7/2).

Sementara itu, untuk dana perbaikan rencananya akan diambilkan dari anggaran Kementerian Pekerjaan Umum. "Paling tidak di setiap satuan kerja PPK ada Rp 4 - 8 miliar itu saja dipakai dulu," katanya.

Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan, bahwa banjir yang telah merusak jalan dan banyak areal persawahan,  tidak memberikan pengaruh banyak terhadap stok pangan dan pasokan bahan bakar minyak di dalam negeri.

Tidak adanya gangguan ini antara lain bisa dilihat dari tingkat persediaan bahan bakar minyak alias BBM yang sampai saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan sampai dengan 18 hari mendatang.

Hatta mengakui bahwa gangguan distribusi tersebut telah menyebabkan kenaikan pada beberapa harga bahan kebutuhan pokok. Tapi, porsi kenaikan harga yang terjadi kecil. "Yang naik hanya cabe, tepung, daging sapi, sementara itu, beras, minyak goreng justru stabil," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×