kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Agung Laksono: Miss World pakai busana nasional


Minggu, 08 September 2013 / 09:43 WIB
Agung Laksono: Miss World pakai busana nasional
ILUSTRASI. TAJUK - Barli Halim Noe


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Meski menuai protes dari berbagai kelompok masyarakat, ajang Miss World atau putri kecantikan dunia 2013 akan tetap dilangsungkan di Bali.

Keputusan ini diambil pemerintah pasca menggelar rapat koordinasi di Kantor Wakil Presiden Boediono di Jakarta, Sabtu (7/9).

Rapat terbatas kabinet tersebut dihadiri Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwanda

Kepastian pelaksanaan Miss World 2013 itu diungkapkan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono.

"Pemerintah telah memutuskan Ajang Miss World pada 28 September 2013 dipusatkan di Pulau Bali. Tidak ada yang di luar Bali, mulai dari pembukaan sampai penutupan acara," tutur Agung di dampingi Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Menurut Agung,  keputusan tersebut diambil setelah pemerintah mendengar aspirasi dan protes masyarakat.

Karena itu, dalam pelaksanaan even internasional tersebut, pemerintah meminta untuk dilaksanakan sesuai dengan adat bangsa timur. Dengan kata lain, ajang Miss World harus menghindari hal-hal yang dipandang tidak sesuai dengan norma budaya Indonesia. 

"Misalnya, pemakaian bikini, atau pakaian renang kepada para kontestan itu ditiadakan," tegas Agung.

Bahkan, pemerintah telah mengusulkan kepada panitia penyelenggara, agar dalam ajang tersebut, para peserta menggunakan pakaian daerah nasional masing-masing negara.

Jadi, dalam pelaksanaan ajang Miss World kali ini ada aspek perluasan dari segi berbusana. Namun demikian, pada intinya, pemerintah tetap membolehkan Miss World 2013 digelar.

Seperti diketahui bersama, rencana pergelaran Miss World di Indonesia ditolak sejumlah kalangan. Salah satunya Front Pembela Islam (FPI).

FPI menganggap ajang Miss Universe dan Miss World sama dengan pengumbaran maksiat. Karena itu, FPI tak percaya bahwa penyelenggaraan Miss World 2013 bakal steril dari acara mengumbar aurat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×