kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Wah! Miss World 2013 digelar tanpa bikini


Senin, 10 Juni 2013 / 13:45 WIB
Wah! Miss World 2013 digelar tanpa bikini
ILUSTRASI. Seluruh Bursa Asia menguat di perdagangan pagi ini (28/12)


Sumber: International Business Times | Editor: Asnil Amri

DENPASAR. Ada kabar baru bagi Anda yang gemar mengikuti berita Miss World 2013 yang akan berlangsung September di Bali. Kabar itu adalah, kontestan Miss World 2013 dipastikan tidak mengenakan bikini untuk seluruh pesertanya.

Sebagai pengganti menggunakan bikini, 137 peserta yang datang dari seluruh dunia itu akan mengenakan pakaian tradisional Asia Tenggara. Menarik bukan?

"Tidak akan ada bikini di tahun ini, kontes Miss World untuk menghormati adat istiadat dan nilai-nilai," kata Adjie S. Soeratmadjie dari RCTI, sebagai penyiar resmi dan penyelenggara acara lokal, seperti yang diberitakan oleh International Business Times.

"Ini (bikini) merupakan isu sensitif di Indonesia. Kami telah membahas hal itu sejak tahun lalu dan mereka telah sepakat," jelas Adjie.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia telah meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membatalkan kontes kecantikan global tersebut, dengan alasan kontes itu bertujuan untuk memperagakan aurat perempuan.

Dalam upaya menenangkan kekhawatiran umat Islam di Indonesia, penyelenggara kontes menyatakan sudah meniadakan event bikini, dan mereka memilih memakai kostum konservatif, kontestan akan mengenakan pakaian renang khusus.

"Indonesia memiliki rancangan yang sangat indah dalam hal pakaian piece beachwear, dan saya sangat senang dengan mereka," jelas Miss World Julia Morley, selaku ketua penyelenggara kepada AP. "Kami ingin bekerja dengan cara yang hormat kepada setiap negara,” kata Morley.

Walaupun sudah menghapus bikini, namun ada kelompok Islam garis keras lainnya menilai hal itu belum cukup. "Mereka masih akan memakai pakaian yang akan mendorong seks dan perbuatan asusila," kepala Gerakan Reformis Islam (Garis), Chep Hernawan kepada AFP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×