kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Agar Istana tak banjir, Jokowi buang air ke Pluit


Senin, 13 Januari 2014 / 14:53 WIB
Agar Istana tak banjir, Jokowi buang air ke Pluit
ILUSTRASI. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana


Sumber: Kompas.com | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memutuskan membuka lebar-lebar Pintu Air Manggarai yang tersambung dengan Kanal Banjir Barat dan bermuara ke Waduk Pluit. Sementara itu, pintu air yang mengarah ke objek vital dan sekitar akan tetap ditutup agar Istana Negara tidak kebanjiran.

"Ya, supaya tidak banjir ke Istana, kita larikan (air) ke Pluit semuanya supaya merata," kata Jokowi ketika meninjau pintu air di Jembatan Merah, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2014).

Jokowi mengatakan bahwa aliran air dari hilir cukup deras. Namun, dengan pengelolaan buka-tutup pintu air yang tepat, Jokowi yakin bisa mengurangi dampak banjir Jakarta yang terjadi setiap tahun. Apalagi, Jokowi telah mendapat informasi dari Dinas Pekerjaan Umum DKI bahwa kedalaman Waduk Pluit, di mana menjadi hulu dari sungai-sungai sebelum ke laut, telah minus 145 sentimeter akibat normalisasi yang telah dilaksanakanya selama setengah tahun.

Jokowi mengimbau agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam penanggulangan banjir. Setidaknya dengan tidak membuang sampah sembarangan di sungai besar, saluran penghubung, maupun got.

"Sekarang masih ada (sampah), tapi sudah lebih sedikit daripada tahun-tahun lalu. Ya, saya maunya sih enggak usah ada," kata dia.

Pintu Air Manggarai memiliki dua pintu cabang. Salah satu pintu mengarah ke Kanal Banjir Barat. Pintu lain mengarah ke Sungai Ciliwung Lama, tempat sejumlah objek vital. Gubernur DKI Jakarta memiliki wewenang untuk membuka ataupun menutup pintu air Ciliwung Lama. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×