kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada sisa lebih pembiayaan anggaran Rp 245,6 triliun di APBN 2020


Senin, 06 September 2021 / 13:56 WIB
Ada sisa lebih pembiayaan anggaran Rp 245,6 triliun di APBN 2020
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/9/2021).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi XI DPR membahas RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2020. Dari realisasi APBN 2020 diketahui terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) sebanyak Rp 245,6 triliun.

Anggota Komisi IX DPR Dewi Asmara menyebutkan, realisasi belanja negara tahun anggaran 2020 mencapai 94,7% atau Rp 2.595,4 triliun, dari yang ditetapkan sebesar Rp 2.739,1 triliun. 

Artinya realisasi belanja negara tahun anggaran 2020 tersebut terdapat sekitar 5,3% alokasi APBN yang tidak berhasil direalisasikan.

Baca Juga: Belanja modal di RAPBN 2022 lebih rendah, bisa kurang multiplier effect ekonomi

Sementara itu, realisasi pendapatan negara dalam tahun anggaran 2020 adalah sebesar Rp1.647,7 triliun. Jumlah itu mencakup 96,9% dari APBN 2020 sebesar Rp1.699,9 triliun.

“Berdasarkan realisasi pendapatan yang dibandingkan dengan belanja negara, maka terdapat defisit anggaran Rp 947,6 triliun, yang berarti mencapai 91,1% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2020 sebesar Rp 1.039,2 triliun,” ujar Dewi dalam rapat Badan Anggaran bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin (6/9).

Adapun, realisasi pembiayaan untuk menutup defisit anggaran sebesar Rp 1.193,2 triliun. Jumlah tersebut mencapai 114,8% dari APBN tahun anggaran 2020.

“Berdasarkan defisit anggaran sebesar Rp 947,6 triliun dan pembiayaan sebesar Rp 1.193,2 triliun, maka terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) sebesar Rp 245,6 triliun,” kata Dewi.

Baca Juga: Belanja modal di RAPBN 2022 lebih rendah dibandingkan 2021, ini penjelasan Kemenkeu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×