kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada protokol kesehatan Covid-19, Kemenag masih mengkaji biaya ibadah umrah


Rabu, 01 Desember 2021 / 19:38 WIB
Ada protokol kesehatan Covid-19, Kemenag masih mengkaji biaya ibadah umrah
ILUSTRASI. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Ada protokol kesehatan Covid-19, Kemenag masih mengkaji biaya ibadah umrah.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Agama masih mengkaji penetapan biaya penyelenggaraan ibadah umrah (BPIU). Hal itu menyusul perkembangan protokol kesehatan ibadah umrah selama masa pandemi virus corona (Covid-19).

Sebelumnya berdasarkan Keputusan Menteri Agama (KMA) nomor 777, Kemenag menetapkan harga referensi BPIU sebesar Rp 26 juta per jemaah.

"Biaya umrah ini harus dikaji ulang, dievaluasi agar tidak memberatkan jemaah," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat rapat dengan Komisi VIII DPR RI, Selasa (30/11).

Pembahasan harga referensi BPIU saat ini masih dalam proses. Sebelumnya, angin segar bagi keberangkatan jemaah umrah Indonesia mulai terlihat.

Baca Juga: Jemaah Umrah yang pakai vaksin jenis ini wajib karantina 3 hari di Arab Saudi

Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) telah membuka larangan terbang langsung penerbangan dari Indonesia. Selain itu, Arab Saudi pun mulai melakukan pembahasan mengenai rencana aksi penerbitan visa umrah.

Yaqut menjelaskan persiapan terus dilakukan lintas kenterian lembaga. Hal itu untuk memastikan pemberangkatan jemaah umrah dapat berlangsung dengan aman dan tidak memunculkan kasus Covid-19.

"Tantangan kita bagaimana kita mampu menyelenggarakan ibadah umrah ini dengan baik dan menjadi tangung jawab kita bersama. Kalau umrah ini bisa diselenggarakan dengan baik maka sangat terbuka lebar ibadah haji juga bisa dibuka oleh pemerintrah Arab Saudi," terang Yaqut.

Baca Juga: Kemenag siapkan skema keberangkatan jemaah umrah

Pada rapat itu, Yaqut juga memaparkan persiapan penyelenggaraan ibadah umrah 1443 H dengan sejumlah skema dan alur proses persiapan dalam negeri hingga luar negeri. Termasuk menyiapkan skema One Gate Policy (OGT) atau sistem pengendalian pemberangkatan jemaah umrah secara terpusat.

Di antaranya proses pemeriksaan kesehatan, tes PCR/Swab, pengecekan status vaksinasi, keimigrasian dan pengurusan dokumen perjalanan lainnya.

"Hal ini dimaksudkan dalam rangka perlindungan keamanan dan keselamatan jemaah umrah serta upaya menyakinkan para mitra kita di Arab Saudi bahwa Indonesia telah secara serius dan baik dalam menyiapkan jemaah umrah berikut dengan penerapan protokol kesehatan sesuai standar sejak sebelum diberangkatkan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×