CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -1.000   -0,07%
  • USD/IDR 15.935   10,00   0,06%
  • IDX 7.327   130,75   1,82%
  • KOMPAS100 1.120   21,42   1,95%
  • LQ45 884   14,25   1,64%
  • ISSI 223   3,07   1,39%
  • IDX30 452   7,34   1,65%
  • IDXHIDIV20 542   7,51   1,40%
  • IDX80 128   2,15   1,70%
  • IDXV30 131   2,15   1,67%
  • IDXQ30 150   2,26   1,53%

99% Angkatan Kerja Indonesia Bekerja di UMKM, Tantangan Diversifikasi Ekonomi


Selasa, 03 Desember 2024 / 21:24 WIB
99% Angkatan Kerja Indonesia Bekerja di UMKM, Tantangan Diversifikasi Ekonomi
ILUSTRASI. Pekerja UMKM: Pekerja menyelesaikan pembuatan ritsleting untuk koper di Desa Kadugenep, Petir, Kabupaten Serang, Banten, Senin (25/11/2024).. ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/gp/agr


Reporter: Whiwid Anjani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Sebanyak 99% angkatan kerja di Indonesia saat ini bekerja di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menurut data Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI).

Dari total 140 juta angkatan kerja, hanya sekitar 1% yang bekerja di perusahaan besar. 

Baca Juga: Pendidikan Vokasi Bisa Membantu Dorong Laju Pertumbuhan Ekonomi

Direktur Mitras DUDI Adi Nuryanto menyebutkan bahwa UMKM menyerap sekitar 96,9% tenaga kerja nasional dan menyediakan 99,9% lapangan pekerjaan di Indonesia.

"Hal ini menunjukkan mayoritas tenaga kerja kita bekerja di sektor informal atau usaha kecil dengan modal terbatas," ujar Adi dalam Forum Vocationomics, Selasa (2/12). 

Adi mengungkapkan bahwa struktur ketenagakerjaan di Indonesia sangat berbeda dengan negara maju.

Di negara maju, proporsi pekerja lebih merata di berbagai skala usaha, baik mikro, kecil, maupun besar, yang menunjukkan struktur ekonomi yang lebih terdiversifikasi. 

"Di negara maju, sektor menengah dan besar memainkan peran signifikan dalam menciptakan lapangan kerja formal. Sementara di Indonesia, dominasi usaha mikro menunjukkan ketergantungan pada sektor informal," jelasnya. 

Dominasi sektor informal, menurut Adi, dapat memengaruhi stabilitas pekerjaan, perlindungan tenaga kerja, dan produktivitas nasional.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diproyeksikan 5,15% di 2025

Kondisi ini pada akhirnya berdampak pada daya saing Indonesia di pasar global. 

Adi menekankan pentingnya mendorong pertumbuhan sektor usaha menengah dan besar untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih kuat dan beragam.

Dengan demikian, Indonesia diharapkan mampu bersaing di kancah internasional dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja nasional.   

Selanjutnya: Ilmuan Membuktikan Kepiting Pantai Ternyata Juga Dapat Merasakan Sakit

Menarik Dibaca: Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Pantau Kepatuhan Kewajiban Uji Emisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×