kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

4 poin untuk RUU Mata Uang hasil rapat internal Komisi XI


Senin, 04 April 2011 / 20:43 WIB
ILUSTRASI. Ilustrasi unjuk rasa minneapolis


Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Setelah menunda rapat kerja RUU Mata Uang dengan pemerintah, Komisi XI DPR RI mengadakan rapat internal sekitar 1,5 jam. Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Lauren Bahang Dama dalam rapat internal yang berlangsung dari pukul 17.40 sampai 19.00 ini, Komisi XI telah menemukan empat titik temu terkait RUU Mata Uang.

Pertama, permasalahan bahan baku apakah disediakan Bank Indonesia (BI) atau pencetak uang misalnya Peruri. "Ada yang setuju dengan pencetakan dari BI dan ada yang pula yang tidak setuju. Tapi sepertinya akan disetujui dari BI," imbuhnya.

Alasannya karena kertas mata uang memiliki spesifikasi khusus untuk keamanan. DPR RI mengharapkan bahwa BI sebagai pengontrol moneter sehingga harus dijaga betul karena menyangkut kepercayaan kepada rupiah. "Saya sih lebih condong kepada BI. Tapi memang belum dipilih seperti apa. Tapi mereka lebih condong ke pencetakan BUMN, Tapi dari lobi-lobi sepertinya akan kembali ke BI," tegas Lauren.

Pembahasan kedua mengenai redenominasi. Ia pun menjelaskan bahwa dalam rapat intern ada anggota panja yang setuju disertakannya masalah redenominasi dalam RUU Mata Uang, tapi ada yang menyatakan itu tidak perlu. Namun, hasilnya dari rapat internal redenominasi pun nyatanya tidak akan dibahas dalam RUU Mata Uang, tapi akan dibuat dalam UU tersendiri. "Harus ada UU tersendiri," katanya.

Ketiga mengenai permasalahan mengenai tanda tangan pemerintah di uang kertas rupiah. Lauren mengaku masalah tanda tangan ini masih mengalami kebuntuan. Beberapa fraksi masih mempermasalahkan keberadaan pemerintah dalam tanda tangan."Yang tidak ada titik temu ini tanda-tangan," tambahnya.

Sedangkan yang terakhir, mengenai gambar mata uang di muka depan. "Ada yang ingin gambar pahlawan di muka depan, sementara yang lain menginginkan presiden," tegasnya.

Namun, ia mengakui dari rapat internal sudah menemukan titik temu yaitu gambar depan disepakati menggunakan gambar pahlawan. "Sudah setuju gambar depan itu pahlawan. Kalau belakang mungkin objek wisata, burung atau apa lah," kata politisi PAN itu.

Rapat kerja masalah RUU Mata Uang yang sedianya akan diteruskan jam 7 malam ini ditunda alasannya raker ditunda menjadi Selasa (5/4). “Menteri Keuangan Agus Martowardojo ada pekerjaan. Besok diteruskan jam 2 seusai paripurna. Insya Allah Menkeu dan Menkumham akan datang," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×