kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada! BI menurunkan target pertumbuhan ekonomi


Kamis, 11 April 2013 / 16:30 WIB
Waspada! BI menurunkan target pertumbuhan ekonomi
ILUSTRASI. kurs jual beli dolar AS di BNI, Senin (8/11). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/09/03/2020.


Reporter: Herlina KD, Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. Pemulihan ekonomi global sepertinya tidak sesuai perkiraan sebelumnya dan ketidakpastian yang masih membayangi membuat Bank Indonesia (BI) kembali menghitung perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.

BI merevisi turun target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini dari sebelumnya yang sekitar 6,3% - 6,8% menjadi 6,2% - 6,6%.

Gubernur BI Darmin Nasution, menuturkan meski permintaan domestik masih tumbuh cukup kuat, namun terjadi sedikit moderasi di tengah perbaikan pertumbuhan di sisi eksternal. Di sisi lain, terjadi perlambatan investasi dari sektor non bangunan meski dari sektor bangunan tetap tinggi.

Nah, jika ditambah dengan belum pulihnya pertumbuhan ekonomi dunia yang membuat ekspor masih melambat, maka pertumbuhan Indonesia tidak akan setinggi yang kami perkirakan sebelumnya. "Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 diperkirakan lebih rendah yaitu 6,2% - 6,6%," ujar Darmin dalam konferensi pers Kamis (11/4).

Deputi Gubernur BI Hartadi A.Sarwono menambahkan, sebenarnya revisi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini merupakan penyesuaian positif dari perekonomian Indonesia secara keseluruhan tanpa ada kebijakan khusus.

Pemilu akan menopang

Pasalnya, saat ini Indonesia masih mengalami masalah defisit transaksi berjalan dan pelemahan nilai tukar rupiah. Namun, Hartadi bilang, pemilihan umum yang akan digelar pada tahun 2014 nanti juga berdampak positif bagi pertumbuhan. Sehingga, "Pada tahun 2013 dan 2014 ada tambahan pertumbuhan, dan itu sudah diperhitungkan sehingga penurunan pertumbuhannya sedikit atau moderat," kata Hartadi.

Sebagai gambaran, pemilu tahun 2009 lalu berkontribusi menambah pertumbuhan ekonomi sekitar 0,2%. Nah, untuk kali ini Hartadi bilang sumbangan pemilu terhadap pertumbuhan tidak akan sebesar tahun 2009 lalu karena jumlah partai peserta pemilu yang lebih sedikit. Ia memperkirakan, sumbangan pemilu terhadap pertumbuhan tahun 2013 sekitar 0,1% - 0,15%.

Sementara itu, untuk tahun 2014 Darmin melihat permintaan domestik tetap dan ekonomi global akan semakin membaik. Sehingga, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan ada di kisaran 6,6% - 7% atau lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yang sekitar 6,7% - 7,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×