kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Wapres Minta Implementasi IA-CEPA Dimaksimalkan


Senin, 05 Juni 2023 / 23:46 WIB
Wapres Minta Implementasi IA-CEPA Dimaksimalkan
ILUSTRASI. Wapres Ma?ruf Amin dalam Pembukaan Musyawarah Nasional XI Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Tahun 2023 di Istana Wakil Presiden RI, Jumat (3/2023).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Australia memiliki kerja sama bilateral di berbagai sektor. Untuk meningkatkan kerja sama di sektor ekonomi, kedua negara telah menandatangani Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang berlaku efektif pada 5 Juli 2020.

Terkait hal ini, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menekankan peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara dengan memaksimalkan IA-CEPA.

“Saya berharap kita dapat memaksimalkan implementasi IA-CEPA melalui perluasan akses pasar bagi produk Indonesia, serta peningkatan peluang kerja bagi WNI di Australia,” ujar Wapres ketika menerima Courtesy Call (Kunjungan Kehormatan) Deputi Perdana Menteri (PM) Australia Richard Marles, di Istana Wapres, Senin (5/6).

Australia Bureau of Statistics, berdasarkan Financial Account Transactions mencatat, investasi Australia di Indonesia pada 20219 mencapai US$ 348,27 juta (1.378 proyek).

Baca Juga: Bappenas Harapkan Transformasi Ekonomi Bawa Indonesia Keluar dari Middle Income Trap

Sementara pada 2020 US$ 348,55 juta (1.562 proyek). Lalu, pada 2021 mengalami penurunan menjadi US$ 195,2 juta (1.748 proyek). Namun 2022 kembali meningkat sebesar US$ 524,4 juta (982 proyek).

Wapres pun mengapresiasi peningkatan investasi Australia di Indonesia tersebut, dan berharap investasi dapat diperluas sektor energi terbarukan. Ma'ruf mengaku senang mencatat bahwa investasi Australia telah meningkat secara signifikan dalam setahun terakhir, khususnya untuk sektor strategis.

"Ke depannya, investasi di renewable energy dan pembuatan baterai kendaraan listrik harus ditingkatkan guna memanfaatkan sumber daya lithium Australia dan kemampuan cadangan nikel Indonesia yang besar,” ujar Wapres.

Menanggapi hal tersebut, Deputi PM Australia yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan Australia Richard Marles menyampaikan, meskipun investasi dan perdagangan kedua negara sudah baik, namun masih banyak yang harus dilakukan.

Richard menyebut, hubungan Indonesia-Australia sangat penting. Indonesia adalah negara yang juga memiliki populasi yang besar. Fokus Australia adalah bagaimana memaksimalkan berbagai kerja sama kedua negara.

“Anda benar Yang Mulia, kita memiliki kesamaan dalam sumber daya alam nikel dan lithium. Mungkin ada kerja sama [di sektor tersebut] yang bisa kita lakukan ke depan,“ tutur Richard.

Sebagai informasi, IA-CEPA menjadi highlight kerja sama ekonomi Indonesia dan Australia sejak berlaku 5 Juli 2020 lalu.

Baca Juga: Benarkah Beban Utang Indonesia Sudah Mencapai Rp 1.000 T Seperti Disebut Jusuf Kalla?

Beberapa poin yang dimasukkan dalam IA-CEPA ini di antaranya, komitmen penghapusan tarif untuk produk Indonesia yang masuk ke Australia serta penurunan tarif untuk produk Australia yang masuk ke pasar Indonesia.

Berikutnya, komitmen untuk membantu meningkatkan investasi dua arah, capacity building untuk sumber daya manusia, jasa keuangan, serta konsep economic powerhouse yang menguntungkan kedua negara.

Serta konsep economic powerhouse memungkinkan Indonesia-Australia untuk memanfaatkan keunggulan masing-masing (bahan baku berkualitas Australia dengan industri pengolahan Indonesia) untuk menghasilkan produk unggulan yang dapat diekspor ke negara ketiga dan berkontribusi terhadap global value chain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×