kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.510.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 15.565   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.789   16,39   0,21%
  • KOMPAS100 1.206   -1,84   -0,15%
  • LQ45 954   -7,01   -0,73%
  • ISSI 236   1,17   0,50%
  • IDX30 492   -2,07   -0,42%
  • IDXHIDIV20 588   -4,32   -0,73%
  • IDX80 137   -0,37   -0,27%
  • IDXV30 143   0,88   0,62%
  • IDXQ30 163   -1,25   -0,76%

Wakapolri: Pelaku teror ke KPK mungkin koruptor


Kamis, 12 Februari 2015 / 17:39 WIB
Wakapolri: Pelaku teror ke KPK mungkin koruptor
ILUSTRASI. Pembangunan IKN: Progres pembangunan gedung di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (8/6/2023). KONTAN/Baihaki/8/6/2023


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menyebut bahwa pelaku teror ke pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mungkin saja koruptor yang tidak menginginkan masalah belakangan ini selesai.

Badrodin mengaku telah bertemu dengan Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja. Setelah mendapat informasi soal teror itu dari Adnan, Badrodin langsung berkoordinasi dengan jajarannya.

"Dalam situasi semacam ini, bisa saja ada orang lain yang memanfaatkan situasi. Bisa saja mereka menghendaki persoalan ini tidak selesai-selesai, mungkin koruptor," ujar Badrodin di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (12/2).

Badrodin menganggap, situasi yang terjadi saat ini semakin mengganggu hubungan antara KPK dan Polri.

"Selalu kan menuduhnya Polri. Bagaimana kita tidak terganggu kalau begitu?" lanjut dia.

Badrodin berharap situasi tersebut mereda agar KPK dan Polri dapat bekerja sama menegakkan hukum dengan baik dengan tidak diiringi oleh isu-isu yang berimbas pada penurunan kinerja kedua institusi tersebut.

Presiden Joko Widodo mengaku sudah berkoordinasi dengan KPK dan Polri terkait ancaman yang diterima pegawai KPK. Jokowi menginstruksikan agar kepolisian bisa menangkap pelaku teror itu.

"Polri sudah saya undang. Ya, kalau memang betul ada yang meneror, ya tangkap," kata Jokowi.

Jokowi mengaku sudah bertemu pimpinan KPK dua hari lalu. Selain itu, Jokowi juga sudah berkoordinasi dengan pucuk pimpinan Polri. Dalam pertemuan dengan kepolisian, kata Jokowi, pihak kepolisian ternyata juga menerima ancaman serupa.

"Saya tanyakan yang meneror siapa. Ini yang sulit dilacak. Kalau meneror jelas, ya tangkap saja," ucap dia.

Kekisruhan yang terjadi setelah KPK menetapkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka kasus korupsi makin berkembang ke arah yang mengkhawatirkan.

Jika sebelumnya pegawai KPK dan keluarganya mendapat teror berupa telepon atau pesan gelap, kini mereka mendapat ancaman pembunuhan. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×