Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan masyarakat pada mudik Lebaran 2025 turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Daya beli masyarakat yang lemah menjadi salah satu faktornya.
Mengutip laman Strategi Hub Sistem Informasi Transportasi Terintegrasi Kementerian Perhubungan, mulai H-10 hingga H+1 Lebaran 2025, terdapat 10.168.141 pemudik yang bergerak ke berbagai wilayah tujuan.
Jumlah ini terhitung lebih rendah 563.000 penumpang, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024. Angka penurunan itu juga terjadi hampir di semua moda, mulai dari jalan raya, sungai dan penyeberangan, laut, udara, hingga kereta api.
Total kendaraan yang digunakan untuk mengangkut pemudik pada 2025 mencapai 8.246.370 unit, atau lebih sedikit 76.538 unit dibandingkan pada 2024. Penurunan juga terlihat pada jumlah kendaraan yang melintasi jalan arteri, ada selisih hingga 55.000 kendaraan dibanding tahun lalu.
Baca Juga: Fundamental Ekonomi Tak Sehat & Ada Deflasi, Jadi Penyebab Daya Beli Lebaran Turun
Mengenai hal ini, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Tranportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mengatakan, banyak masyarakat yang mengerem pengeluaran dan memilih menyimpan uang untuk antisipasi ketidakpastian ekonomi mendatang.
“Iya, jadi (daya beli lemah) itu faktor utamanya. Masyarakat mengerem, tidak mau mudik. Untuk berapa angkanya saya belum tahu ya, masih belum dapat data terbarunya. Nanti sore saya hubungi Kemenhub buat minta datanya semoga dapat,” kata Djoko kepada Kontan, Jumat (11/4).
Di sisi lain, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menutup posko mudik Lebaran 2025, Sabtu (12/4). Hal ini disampaikan Juru Bicara Kemenhub, Elba Damhuri, sehingga data volume total pemudik 2025 belum bisa dirilis untuk saat ini.
“(Data terbaru) nanti ya, setelah semua terhitung. Posko mudik baru ditutup besok, jadi kita tunggu saja ya,” terang Elba kepada Kontan, Jumat (11/4).
Sebagai informasi, hasil Survei Potensi Pergerakan Nasional 2025 yang diselenggarakan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, berdasarkan jawaban responden, total potensi yang melakukan perjalanan sebanyak 146,48 juta orang atau setara 52% jumlah penduduk Indonesia.
Padahal pada survei yang sama tahun 2024, pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.
Baca Juga: Kelesuan Daya Beli Menekan Perputaran Uang Lebaran
Selanjutnya: Trump Untung Rp7 Triliun Sehari, Gara-Gara Unggahan di Media Sosialnya
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Produk Spesial Mingguan hingga 15 April 2025, Sampo Diskon Rp 19.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News