Reporter: Abdul Basith Bardan, Achmad Jatnika, Avanty Nurdiana, Maizal Walfajri, Vina Elvira | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga kini jumlah masyarakat yang menerima vaksinasi memang sudah sembilan juta orang. Tapi nyatanya, protokol kesehatan masih diwajibkan karena efikasi vaksin Sinovac hanya 65%. Ini sepertinya sudah banyak diketahui masyarakat. Penerapan protokol mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, menjaga imunitas harus selalu dilakukan.
Pemerintah gencar melaksanakan vaksinasi Covid-19 sejak awal tahun ini. Meski begitu, setiap orang yang sudah menerima vaksin tidak serta-merta kebal 100% atas ancaman penularan Covid-19.
Berdasarkan data Covid19.go.id 19 per Mei 2021, pemerintah melakukan vaksinasi tahap ke dua terhadap 9,37 juta orang. Namun, kasus aktif korona masih terus meningkat. Pada periode yang sama, jumlah kasus aktif Covid-19 sebanyak 87.829 orang.
Baca Juga: Dampak serangan jamur hitam di pasien Covid-19: Hidung menghitam hingga batuk darah
Dimana target sasaran sebanyak 181.554.465. Sasaran pada SDM kesehatan, petugas publik dan lansia sebanyak 40.349.049. Pada periode 19 Mei, orang yang sudah menerima vaksinasi ke 1 sebanyak 14.099.754 dan vaksinasi ke 2 sebanyak 9.366.635.
Tapi pada periode yang sama, kasus Covid 19 aktif 87.829 orang. Konfirmasi 1.753.101 orang. Sembuh 1.616.603 dan Meninggal 48.669.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto beberapa waktu lalu mengakui jika efikasi vaksin Sinovac hanya 65%. Jadi vaksin ini tidak 100% melindungi.
Karena itu, masyarakat Indonesia tetap diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, menjaga jarak, serta menjauhi kerumunan, untuk menghindari penularan virus korona.
Masyarakat juga wajib menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari ancaman penularan Covid-19. Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) David Hidayat mengaku telah menerima vaksin. Ia juga mengetahui bahwa vaksin tidak serta merta membuatnya kebal Covid-19.
Baca Juga: SehatQ ambil bagian dalam program vaksinasi gotong royong
Menurut David, daya tahan tubuh menjadi kunci utama. Karena itu, ia rutin mengonsumsi obat-obatan herbal untuk menjaga daya tahan tubuh. "Saya juga rutin minum vitamin D3 1000 IU setiap hari," kata David, Kamis (20/5). Tak hanya itu, David juga tetap menerapkan protokol kesehatan, baik di lingkungan tempat tinggal maupun kantor.
Direktur PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) Lukman Hakim pun rajin mengonsumsi vitamin dan olahraga teratur selama minimal 1,5-2 jam per hari. "Saya selalu jemur matahari dan hidup sehat seperti menjaga kebersihan dan juga konsumsi makanan sehat," kata dia, Kamis (20/5). Protokol kesehatan ketat juga selalu dilakoni Lukman, baik di lingkungan kantor maupun di luar kantor.
Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong juga mengaku selalu menaati protokol kesehatan meski sudah menerima vaksin. Ia sadar betul efek vaksin hanya membantu agar saat tertular Covid-19 dampaknya tidak parah dan tidak sampai membahayakan nyawa. "Masker yang paling utama dan menghindari ruang tertutup," kata Lukman, Kamis (20/5). Ia bilang, peluang penyebaran virus Covid-19 di ruang tertutup jauh lebih besar.
Baca Juga: Komisi IX DPR meminta Biofarma menjaga stok vaksin Covid-19
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo juga telah mendapat vaksin. Tapi ia tetap menjaga daya tahan tubuh dengan aktif berolahraga. Ia juga selalu meminum suplemen atau multivitamin.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menambahkan, satu lagi yang harus dilakukan untuk menjaga imunitas. Yaitu adalah kesehatan rohani. Sebab menurut dia, 70% kesehatan fisik berasal dari kesehatan rohani. "Selalu optimistis, enjoy, jangan stres. Seberat apa pun tugas dan tanggungjawab harus kita jalani dengan penuh dedikasi dan riang gembira," ujar Abdul, Kamis (20/5).
Tak hanya itu, Abdul bilang juga selalu menjaga asupan makanan, rajin berolahraga dan selalu mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. "Pakai masker, selalu mencuci tangan, jaga jarak dan menghindari kerumunan," kata dia. Dia juga mengatakan, upaya saling jaga tersebut diperlukan mengingat saat ini pandemi Covid-19 masih belum usai.
Baca Juga: Kiat para pelaku usaha menjaga kesehatan di tengah pandemi Covid-19
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication Bank Central Asia (BCA), Hera F. Haryn yang belum mendapat vaksin Covid-19 mengaku tetap menaati seluruh prosedur atau protokol kesehatan dan ketentuan yang ditetapkan WHO. Selain itu, ia yang masih work from Home (WFH) secara bergantian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News