kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.667.000   5.000   0,30%
  • USD/IDR 16.350   -70,00   -0,43%
  • IDX 6.648   -94,43   -1,40%
  • KOMPAS100 985   -10,71   -1,08%
  • LQ45 773   -11,62   -1,48%
  • ISSI 203   -1,54   -0,76%
  • IDX30 399   -7,38   -1,81%
  • IDXHIDIV20 478   -11,28   -2,30%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 117   -1,24   -1,05%
  • IDXQ30 132   -2,70   -2,00%

Usai Anggaran Dipangkas, Pemerintah Bidik Investasi Rp 544,48 Triliun


Senin, 10 Februari 2025 / 12:35 WIB
Usai Anggaran Dipangkas, Pemerintah Bidik Investasi Rp 544,48 Triliun
ILUSTRASI. Foto udara proyek pembangunan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg atau Tol PIK 2 di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan ruang investasi lewat skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) mencapai Rp 544,48 triliun untuk mendorong pembangunan infrastruktur. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menargetkan ruang investasi lewat skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) mencapai Rp 544,48 triliun untuk mendorong pembangunan infrastruktur era Presiden Prabowo Subianto.

Menteri PU, Dody Hanggodo menjelaskan target KPBU itu dibidik untuk mendorong pembangunan infrastruktur periode 2025 – 2029. Di mana, target itu dibuka usai pemerintah memangkas anggaran belanja infrastruktur.

"Sesuai arahan Presiden, kami terus mendorong investasi melalui skema KPBU agar pembangunan tetap berjalan optimal. Kolaborasi dengan sektor swasta memungkinkan proyek infrastruktur strategis dapat direalisasikan dengan lebih cepat dan efisien,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (10/2).

Baca Juga: Anggaran PU Dipangkas Rp 81,3 Triliun, Begini Dampaknya ke Proyek Infrastruktur

Target investasi senilai Rp544,48 triliun itu akan digunakan mendorong pembangunan 11 proyek sumber daya air, 23 proyek jalan tol dan jembatan, serta 11 proyek pemukiman. Dengan keterlibatan sektor swasta, diharapkan proyek-proyek tersebut dapat terealisasi dengan lebih optimal, baik dalam aspek pendanaan maupun efisiensi pelaksanaan.

Melalui KPBU, pemerintah membuka ruang bagi dunia usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur dengan tetap memprioritaskan manfaat bagi masyarakat. Dengan model pembiayaan yang lebih fleksibel, pemerintah tetap berperan sebagai regulator dan pengawas guna memastikan kualitas serta keberlanjutan proyek yang dikerjakan.

Sementara itu, sektor infrastruktur yang menjadi prioritas investasi adalah pembangunan bendungan, embung, jalan tol, dan jembatan. Di mana, Infrastruktur ini tidak hanya mendukung ketahanan air dan konektivitas nasional, tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. 

“Bendungan dan embung berkontribusi pada ketahanan pangan dan energi, sementara jalan tol mempercepat distribusi logistik dan meningkatkan daya saing ekonomi,” tambah Dody.

Baca Juga: Pembiayaan konstruksi Jembatan Batam-Bintan gunakan skema KPBU

Dia juga menegaskan, skema KPBU sendiri bukan berbicara mengenai pembiayaan semata. Melainkan juga upaya mendorong inovasi serta memperkuat soft-skill dan hard-skill tenaga kerja nasional.

“Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan dunia usaha, kami optimistis pembangunan infrastruktur akan semakin berkualitas dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global," tegasnya.

Dengan terbukanya peluang investasi dan upaya peningkatan pendanaan, diharapkan sektor infrastruktur di Indonesia semakin berkembang dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional serta kesejahteraan masyarakat.

Selanjutnya: Cara Cek NIK KTP Penerima Bansos PKH Lewat HP

Menarik Dibaca: Cara Cek NIK KTP Penerima Bansos PKH Lewat HP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×