kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

UKP4 serahkan evaluasi kabinet semester I/2011 ke SBY


Jumat, 19 Agustus 2011 / 15:18 WIB
ILUSTRASI. Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang ke-10 di Jakarta, Sabtu (26/9/2020).ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), Kuntoro Mangkusubroto, menjelaskan hasil evaluasi kinerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II semester I/2011 telah diserahkan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Hari ini saya serahkan kepada Presiden. Ini hasil evaluasi enam bulan dari Januari sampai Juni 2011," katanya, Jumat (19/8).

Namun sayang, Kuntoro enggan untuk memberikan bocoran perihal hasil evaluasi tersebut. Namun yang pasti, hasil evaluasi ini merupakan tolak ukur penilaian atas kinerja yang mengacu pada pencapaian 356 rencana aksi dalam RKP 2011.

Kuntoro memaparkan, hasil laporan evaluasi ini tidak hanya bersifat kuantitaif tetapi juga kualitatif. “Kami rasa tidak cukup jika hanya statistik, tanpa penjelasan. Satu setengah tahun sudah cukup bagi UKP4 untuk melakukan analisa yang kualitatif, mengapa kinerja menteri menurun ataupun baik,” katanya.

Sebagai informasi, mengacu hasil evaluasi tahun 2010 menyimpulkan bahwa kinerja KIB Jilid II mengecewakan, khususnya soal koordinasi. Kementerian cenderung melaporkan kinerja bagus di bulan-bulan awal.

“Dari evaluasi 2010, laporan membaik dari waktu ke waktu sampai sebelum bulan Desember 2010. Tetapi mendekati Desember, mengapa kemudian yang harusnya grafik naik, menjadi turun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×