kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.413   -9,00   -0,05%
  • IDX 7.515   50,54   0,68%
  • KOMPAS100 1.061   11,17   1,06%
  • LQ45 796   8,47   1,07%
  • ISSI 254   0,53   0,21%
  • IDX30 415   3,38   0,82%
  • IDXHIDIV20 474   3,64   0,77%
  • IDX80 120   1,18   1,00%
  • IDXV30 124   1,05   0,86%
  • IDXQ30 133   1,29   0,98%

Tren Penanaman Modal Asing (PMA) Tetap Moncer Meski Ada Pemilu 2024


Jumat, 08 Desember 2023 / 08:00 WIB
Tren Penanaman Modal Asing (PMA) Tetap Moncer Meski Ada Pemilu 2024
ILUSTRASI. Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual optimistis tren penanaman modal asing (PMA) tetap moncer di Tahun Politik


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 makin dekat. Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual optimistis tren penanaman modal asing (PMA) tetap moncer. 

Bila menilik pola musiman, memang biasanya jelang pesta rakyat para investor akan menahan ekspansinya. Ini sehubungan dengan arah politik yang masih belum pasti.

“Jelang Pemilu, PMA masih kuat. Sejauh ini masih positif di kuartal IV-2023,” tegas David kepada Kontan.co.id, Selasa (5/12). 

Baca Juga: Bahlil Optimistis Investasi Asing di Indonesia Tetap Moncer di Tahun Politik

David mengungkapkan, tren PMA yang masih baik juga sehubungan dengan kontrak yang sudah diteken oleh para penanam modal asing. 

“Horison PMA lebih panjang dari lima tahun. Sehingga, seharusnya tetap tumbuh baik,” tambah David. 

Pada tahun depan pun David optismitis tren PMA tetap tumbuh positif. Salah satunya, didorong oleh arah politik yang lebih jelas. 

Baca Juga: Indef Proyeksikan Tingkat Pengangguran Terbuka Sedikit Menurun Jadi 5,1% di 2024

Namun, David mengimbau pemerintah untuk terus mengusahakan infrastruktur yang mumpuni, birokrasi yang tak berbelit, kepastian hukum, dan ketersediaan tenaga kerja yang terampil. 

Selain itu, untuk menarik dana asing untuk masuk, Indonesia juga perlu memperkuat kerja sama investasi dengan negara non tradisional. 

“Indonesia bisa memperkuat kerja sama dengan TImur Tengah, negara-negara di Skandinavia, juga Asia Tengah,” tandas David. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×