Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia optimistis penanaman modal asing atawa foreign direct investment (FDI) pada tahun pemilu tetap akan moncer.
Bahlil memperkirakan, investasi asing alias FDI sepanjang tahun ini masih akan di atas 50%. Sementara untuk di tahun depan, BKPM masih merancang berbagai strategi untuk bisa menarik investor meski ada momen pemilu.
"Tapi feeling saya selama politik kita tidak terlalu panas, insyaallah kita dapat melalui dengan baik," ujar Bahlil dalam acara Rakornas Investasi 2023 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (7/12).
Baca Juga: Blak-blakan, Ini Alasan Mendag Izinkan TikTok Kerja Sama dengan Tokopedia
Memang, pada saat covid-19 di tahun 2019, investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) yang masuk di Indonesia masih sulit.
Apalagi ditambah dengan kondisi global yang belum membaik. Namun, sejak 2020, aliran investasi asing di Indonesia selalu memiliki porsi di atas 50% dibandingkan dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
"Sekalipun di era covid-19 memang menjadi ngeri-ngeri sedap karena FDI yang masuk susah kemudian kondisi ekonomi global yang belum membaik," katanya.
Bahlil menyampaikan, berdasarkan data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Amerika dan Asia Tenggara memang menjadi negara tujuan investasi asing tertinggi di dunia.
Baca Juga: Insentif Tax Holiday dan Tax Allowance Tetap Berlanjut di 2024
Untuk di Asia Tenggara saja, Singapura menjadi negara tujuan investasi asing di sektor keuangan paling besar, sementara di Indonesia investasi asing yang masuk paling besar ada di sektor riil.
Sebagai informasi, realisasi investasi pada kuartal III-2023 atau periode Juli-September 2023 sebesar Rp 374,4 triliun. Realisasi ini tumbuh 21,6% secara tahunan atau year on year (YoY), atau lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal III-2022 yang mencapai 42,1%.
Adapun dari realisasi investasi kuartal III-2023 tersebut, kontribusi penanaman modal asing (PMA) berkontribusi paling besar yakni mencapai Rp 196,2 triliun atau tumbuh 16,2% dari periode sama tahun lalu.
Sementara itu, PMDN realisasinya sebesar Rp 178,2 triliun atau tumbuh 28,2% dari realisasi periode sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News