kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.398.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Todung nilai penolakan grasi oleh Jokowi tak adil


Selasa, 03 Maret 2015 / 21:14 WIB
Todung nilai penolakan grasi oleh Jokowi tak adil
ILUSTRASI. Agar tak mudah patah dan rusak, simak beberapa tips dan cara merawat kuku dengan benar berikut ini.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Todung Mulya Lubis, kuasa hukum dari dua terpidana mati narkoba kelompok 'Bali Nine', Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, kembali mengkritik penolakan Presiden terhadap permohonan grasi bagi dua kliennya. Menurut Todung, tidak adil jika Presiden tidak memberi alasan sedikit pun dalam keputusan menolak grasi.

"Saya tidak bilang itu (penolakan grasi) ilegal, tetapi, apakah ini namanya keadilan?" ujar Todung saat ditemui di Kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (3/3).

Todung mengatakan, permohonan grasi yang diajukan Andrew dan Myuran, melalui tim kuasa hukum, dilengkapi berbagai alasan yang ditulis dalam lebih dari 40 halaman. Namun, Keputusan Presiden (Keppres) mengenai penolakan grasi, tidak mencantumkan sedikit pun alasan penolakan.

Menurut Todung, atas dasar tersebut, pihaknya kini kembali mengajukan gugagatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dalam tingkat yang lebih tinggi. Ia mengatakan, tim kuasa hukum berharap agar hakim PTUN dapat kembali mempertimbangkan gugatan terhadap Kepres penolakan grasi.

"Kita tidak bisa mengirimkan langsung pada Presiden. Untuk itu kita tempuh melalui jalur pengadilan," kata Todung. (Abba Gabrillin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×