Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. TNI mengeklaim telah mengambil alih Bandar Udara (Bandara) Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, yang selama ini dikuasasi Organisasi Papua Merdeka (OPM).
TNI, dalam hal ini, Batalyon Infanteri (Yonif) 751/Vira Jaya Sakti Raider yang merupakan bagian Komando Daerah (Kodam) XVII/Cenderawasih, berhasil menguasai Bandara Agandugume, Jumat (5/7/2024).
Pengambilalihan bandara itu dalam rangka pembangunan gudang logistik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengatasi bencana kelaparan.
Baca Juga: OPM: Kami Bertanggung Jawab Atas Penyerangan Danramil 04 Aradide
Operasi tersebut dipimpin oleh Wakil Komandan Satgas Kapten (Inf) Roxy Maraxilu selaku perwira tertua yang ikut selama perjalanan, dan Komandan Satgas Pengamanan (Dansatgaspam) Letkol (Inf) Erwan Harliantoro selaku pengendali Komando Taktis Sinak.
Pasukan beroperasi di bawah komando Brigjen Frits Wilem Rizard Pelamonia selaku Komandan Komando Pelaksana Operasi (Dankolakops) Korem 173/Praja Vira Braja.
“Kini Agandugume telah diamankan untuk kepentingan pembangunan infrastruktur yang penting bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Frits Wilem dalam siaran pers Penerangan Yonif 751, Minggu (7/7/2024).
Para prajurit menempuh waktu selama tujuh hari delapan malam, melalui hutan belantara, atau sejauh 31 kilometer dari Distrik Sinak menuju Distrik Agandugume.
Baca Juga: Diserang KKB di Nduga, 2 Prajurit TNI Gugur
Frits Wilem mengatakan, pengamanan bandara ini dilakukan sebagai langkah awal membangun gudang logistik yang akan membantu mengatasi kelaparan di Agandugume.
"Sesuai instruksi Bapak Presiden Republik Indonesia (Joko Widodo). Masyarakat di sini sebelumnya mengalami dampak serius dari musibah embun upas yang merusak tanaman pertanian mereka," kata Frits Wilem.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tembus Hutan 8 Hari, TNI Ambil Alih Bandara Agandugume yang Dikuasai OPM"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News