kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkatkan tracing kasus Covid-19, Kemenkes sosialisasikan Silacak versi 3.0


Kamis, 09 Desember 2021 / 18:18 WIB
Tingkatkan tracing kasus Covid-19, Kemenkes sosialisasikan Silacak versi 3.0
ILUSTRASI. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bali dan Dinas Kesehatan Provinsi Bali hari ini (1/7) meluncurkan QR Code untuk aplikasi PeduliLindungi.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan pengembangan dan pembaruan aplikasi sistem informasi pelacakan kontak (Silacak) Covid-19. Sebelumnya aplikasi pelacakan ini tersedia dalam versi 2.7.

Kepala Subdirektorat Penyakit Infeksi Emerging, Endang Budi Hastuti mengatakan, melalui Silacak versi 3.0 ini diharapkan lebih mudah digunakan oleh tracer terutama untuk penginputan kasus terkonfirmasi hingga orang yang kontak erat.

"Karena sudah kita buat lebih mudah aplikasinya sehingga kami harapkan pemanfaatan juga akan meningkat. Jadi bukan hanya pemanfaatannya aja tapi termasuk juga penginputannya harus betul harus real time" kata Endang dalam Webinar yang disiarkan oleh Kemenkes, Kamis (9/12).

Penginputan data kasus terkonfirmasi dan kontak erat secara detil menjadi penting agar dapat tergambar kondisi kasus yang terjadi di lapangan secara real time. Endang menekankan dengan Silacak 3.0 tracer diminta melaksanakan pemantauan kontak erat secara penuh.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, 9 Desember: Tambah 220 kasus baru, prokes jangan kendor

Sebelumnya Endang menyoroti bahwa masih ada pemantauan yang tidak dilakukan secara penuh. Dalam artian tracer kemungkinan tidak menginput atau menandai kolom-kolom di aplikasi yang ada dalam pemantauan.

Pasalnya Endang menegaskan, pelacakan kontak menjadi salah satu indikator yang dipantau dalam leveling situasi pandemi Covid-19.

"Kalau seperti itu nanti kan tidak akan mendapatkan gambaran apakah kontak tersebut sudah bisa selesai pemantauan atau bagaimana. Jadi kami mohon dengan sudah dipermudahnya aplikasi ini maka pengisiannya juga akan meningkat," imbuhnya.

Pengembangan Silacak dilakukan beberapa bulan lalu tepatnya pertengahan tahun 2021. Silacak versi 3.0 ini juga sudah dilakukan uji coba di delapan kabupaten/kota, di antaranya Jakarta Pusat, Kabupaten Blitar, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Deli Serdang, Kota Balikpapan, Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamuju Barat dan Kota Sorong.

Dari uji coba Silacak versi 3.0 di 8 kabupaten dan kota di Indonesia telah dilakukan survei kepada 310 responden. Dari survei didapatkan data bahwa 94,5% responden mengatakan data pasien terkonfirmasi positif covid-19 mudah ditemukan di aplikasi Silacak 3.0.

Kemudian 84,5% responden mengatakan tidak kesulitan dalam menambahkan data kontak erat di Silacak 3.0.

Adapun perbaikan dalam aplikasi Silacak 3.0 diantaranya perbaikan kalimat pada halaman pendaftaran agar lebih mudah dipahami oleh tracer dan akun dapat diaktivasi oleh penanggung jawab tes lacak dan isolasi (PJTLI).

Baca Juga: Benarkah omicron sudah masuk Indonesia? Ini jawaban Istana

Kedua, perbaikan tampilan dan kalimat pada halaman utama untuk tracer agar dapat melihat kasus konfirmasi yang sudah di tracing dan yang belum beli tracing. Ketiga, penambahan halaman daftar entry dan exit test.

Keempat, penambahan tampilan jumlah kontak erat dari masing-masing kasus konfirmasi. Kelima, penyederhanaan form kontak erat agar pengisian lebih mudah dan kontak erat dengan NIK sama bisa dimasukkan lebih dari satu kali.

Keenam, penyederhanaan form tambah pemantauan dan terakhir penambahan menu Tracer KPI untuk melihat performa dari tiap tracer. Sebagai informasi Silacak bertujuan untuk mencari dan memantau kontak erat dari kasus yang konfirmasi Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×