kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.913.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.250   24,00   0,15%
  • IDX 6.881   -34,12   -0,49%
  • KOMPAS100 1.002   -5,11   -0,51%
  • LQ45 766   -4,36   -0,57%
  • ISSI 226   -1,31   -0,58%
  • IDX30 395   -2,25   -0,57%
  • IDXHIDIV20 457   -1,62   -0,35%
  • IDX80 112   -0,70   -0,62%
  • IDXV30 113   -0,74   -0,65%
  • IDXQ30 128   -0,22   -0,17%

Pemerintah Pede AS Tidak Kenakan Tarif Resiprokal Usai Tawarkan Second Offer


Rabu, 02 Juli 2025 / 18:00 WIB
Pemerintah Pede AS Tidak Kenakan Tarif Resiprokal Usai Tawarkan Second Offer
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/bar. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut Pemerintah menginginkan Indonesia tidak dikenakan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat (AS)


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut Pemerintah menginginkan Indonesia tidak dikenakan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat (AS) alias 0% tarif resiprokal.

Hal ini disampaikannya mengingat tenggat Waktu negosiasi dagang dengan AS tinggal menghitung hari, yakni pada 8-9 Juli 2025.

"Tentu kita ingin agar tarif resiprokal tidak dikenakan terhadap Indonesia. (Sampai nol) ya, tapi tentu mereka punya kebijakan tersendiri," ungkap Airlangga saat ditemui usai konfrensi pers ALFI Convex 2025, Rabu (2/7).

Baca Juga: Menko Airlangga Soroti Skema Ekspor-Impor dengan FOB-CIF yang Merugikan Indonesia

Airlangga nampaknya cukup percaya diri dengan hal tersebut, mengingat Pemerintah juga telah memberikan penawaran (second offer) kepada AS, yakni berupa investasi Mineral Kritis (Critical Mineral) dan ekosistem EV.

"Ini lanjutan dari pembicaraan, karena kita sudah memberikan proposal, ada counter proposal, kemudian kita kirim proposal lagi," ungkap Airlangga

Airlangga mengatakan, target dari second offer ini yaitu agar Indonesia tidak dikenakan tarif resiprokal AS. 

Di sisi lain, Ia menyebut saat ini AS sedang dalam masa sibuk terkait urusan pemerintahannya.

"Hari ini mereka sedang sibuk urusan budget, big budget jadi itu sampai tanggal 4 (Juli), jadi mungkin baru masalah tarif ini bisa terbahas lagi," ungkap Airlangga.

Baca Juga: Airlangga Ungkap Alasan Terbitnya Deregulasi Impor 10 Komoditas

Selanjutnya: Rasio Kredit Macet KPR Semakin Meningkat di Tengah Pelemahan Daya Beli

Menarik Dibaca: Ini 5 Alasan Kenapa Kamu Perlu Proteksi Kehidupan Sejak Dini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×