kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.871   68,00   0,43%
  • IDX 7.145   -16,33   -0,23%
  • KOMPAS100 1.094   -0,88   -0,08%
  • LQ45 868   -3,67   -0,42%
  • ISSI 217   0,48   0,22%
  • IDX30 444   -2,75   -0,62%
  • IDXHIDIV20 536   -4,39   -0,81%
  • IDX80 125   -0,14   -0,11%
  • IDXV30 134   -1,62   -1,20%
  • IDXQ30 148   -1,15   -0,77%

Tingkatkan Harapan Hidup, Ganjar Ingin Kembalikan Anggaran Tetap Belanja Kesehatan


Minggu, 04 Februari 2024 / 21:13 WIB
Tingkatkan Harapan Hidup, Ganjar Ingin Kembalikan Anggaran Tetap Belanja Kesehatan
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan pandangannya saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Debat tersebut bertemakan kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo ingin mengembalikan anggaran belanja tetap atau mandatory spending kesehatan yang saat ini dihapuskan dalam UU Omnibuslaw Kesehatan. 

Hal ini dinyatakan Ganjar dalam menjawab pertanyaan terkait masih rendahnya harapannya hidup masyarakat Indonesia karena anggaran belanja kesehatan masih belum digunakan untuk program promotif dan preventif. 

Ganjar menyayangkan bahwa di UU Kesehatan yang baru, anggaran belanja pasti untuk kesehatan dihapuskan. Padahal menurutnya anggaran tersebut kepastian political will di sektor kesehatan. 

Baca Juga: Pada Debat Terakhir, Anies Baswedan Bakal Bentuk Kementerian Kebudayaan

"UU sebelumnya ada persentase anggaran untuk kesehatan, tapi terpotong di aturan baru, rasanya ini perlu dikembalikan angka 5-10% untuk memastikan politik kesahatn kita," kata Ganjar dalam debat capres di JCC Senayan, Minggu (4/2). 

Selain memastikan persentase anggaran kesehatan, menurutnya ada aspek lain untuk menambah angka harapan hidup masyarakat Indonesia. 

Beberapa di antaranya adalah kesadaran diri hidup sehat seperti olah raga dan makan sehat. 

Poin yang juga disinggung adalah peran posyandu, dasawisma dan pern RT ikut membantu menciptakan lingkungan kesehatan. 

Baca Juga: Anies Sebut Urusan Kesehatan Harus lintas Sektoral Agar Promotif dan Preventif

"Selain itu, kalau bicara angka harapan hidup maka terhadap mereka mendapatkan faskes yang baik, hiburan yang baik, budayawan juga bisa membantu mereka, membahagiakan mereka, juga perlu mendapatkan layanan yang baik. Jika ami merasa nyaman, senang, hidup kami akan lebih panjang," sambung Ganjar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×