kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

TikTok, Facebook, hingga Amazon pungut PPN 10% mulai 1 September


Jumat, 07 Agustus 2020 / 09:38 WIB
TikTok, Facebook, hingga Amazon pungut PPN 10% mulai 1 September
ILUSTRASI. Kantor pusat Facebook di California, Amerika Serikat.


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemkeu) menunjuk sepuluh perusahaan digital asing yang memenuhi kriteria sebagai pemungut pajak pertambahan nilai (PPN) atas barang dan jasa digital yang dijual kepada pelanggan di Indonesia.

Dengan penunjukkan 10 perusahaan digital asing tersebut, maka saat ini total pemungut PPN produk digital luar negeri bertambah menjadi enam belas perusahaan. Sebelumnya otoritas pajak juga telah menetapkan enam perusahaan sebagai pemungut PPN pada Juli lalu.

Baca Juga: Ini enam perusahaan asing yang akan pungut PPN dari konsumen

Sepuluh pelaku usaha yang telah menerima surat keterangan terdaftar dan nomor identitas perpajakan sebagai pemungut PPN pada gelombang kedua ini adalah:

• Facebook Ireland Ltd.
• Facebook Payments International Ltd.
• Facebook Technologies International Ltd.
• Amazon.com Services LLC
• Audible, Inc.
• Alexa Internet
• Audible Ltd.
• Apple Distribution International Ltd.
• Tiktok Pte. Ltd.
• The Walt Disney Company (Southeast Asia) Pte. Ltd.

Dengan penunjukan ini, maka mulai 1 September 2020 nanti, 10 pelaku usaha tersebut akan mulai memungut PPN atas produk dan layanan digital yang mereka jual kepada konsumen di Indonesia.

Jumlah PPN yang harus dibayar pelanggan adalah 10% dari harga sebelum pajak, dan harus dicantumkan pada kuitansi atau invoice yang diterbitkan penjual sebagai bukti pungut PPN.

Baca Juga: Netflix cs ditunjuk tarik PPN, potensinya bisa di atas Rp 10 triliun

"Ditjen Pajak terus mengidentifikasi dan aktif menjalin komunikasi dengan sejumlah perusahaan lain yang menjual produk digital luar negeri ke Indonesia untuk melakukan sosialisasi dan mengetahui kesiapan mereka sehingga diharapkan dalam waktu dekat jumlah pelaku usaha yang ditunjuk sebagai pemungut PPN produk digital akan terus bertambah," kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama dalam keterangan resmi, Jumat (7/8).

Ia melanjutkan, Ditjen Pajak juga mengapresiasi langkah-langkah proaktif yang diambil sejumlah perusahaan yang telah ditunjuk sebagai pemungut PPN.

Pihaknya berharap seluruh perusahaan yang telah memenuhi kriteria, termasuk penjualan Rp 600 juta setahun atau Rp 50 juta per bulan, agar dapat mengambil inisiatif dan menginformasikan kepada Ditjen Pajak agar  proses persiapan penunjukan termasuk sosialisasi secara one-on-one dapat segera dilaksanakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×