kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Teuku Bagus kuatkan adanya aliran duit ke Anas


Senin, 30 Juni 2014 / 15:19 WIB
Teuku Bagus kuatkan adanya aliran duit ke Anas
ILUSTRASI. Penjualan minyak goreng kemasan usai peluncuran minyak goreng kemasan rakyat MinyaKita di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Mantan Direktur Direktur Operasional I PT Adhi Karya Teuku Bagus Mokhamad Noor menguatkan adanya aliran dana dari KSO Adhi Karya-Wijaya Karya terkait proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor untuk Anas Urbaningrum. Uang tersebut digunakan Anas untuk kepentingan Kongres Partai Demokrat di Bandung tahun 2010 silam.

Uang tersebut kata Teuku Bagus, diminta Anas dari Adhi Karya melalui Munadi Herlambang selaku simpatisan Partai Demokrat, Muchayat selaku salah satu Deputi di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Indrajaya Manopol selaku Direktur Operasi Adhi Karya.

"Kalau tidak salah (uang untuk Anas) sejumlah Rp 2,2 miliar sekian. Itu lewat tiga orang. Sebesar Rp 500 juta melalui Indrajaya Manopol. Kemudian, Muchayat meminta saya untuk memberikan Rp 200 juta demi kepentingan kongres. Terakhir Munadi Herlambang ada tiga kasbon jumlahnya 1,5 miliar kalau tidak salah yang digunakan untuk bayar beberapa fasilitas terkait kongres di Bandung," kata Teuku Bagus saat bersaksi dalam persidangan dengan terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (30/6).

Lebih lanjut menurut Teuku Bagus, kedekatan antara Anas dengan ketiganya lantaran sama-sama aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Anas dan Indrajaya kata Teuku Bagus merupakan aktifis HMI di Universitas Airlangga. Semtara Munadi disebutnya sebagai aktivis di HMI Institut Teknologi Surabaya. Sementara Muchayat dekat dengan Anas lantaran Anas anak didiknya di HMI.

Menurut Teuku Bagus, permintaan uang tersebut dilakukan dengan melakukan kasbon ke perusahaan dan dibebankan dari proyek-proyek lain seperti, Biofarma dan pembangunan Gedung DPR yang akhirnya tidak jadi.

"Karena Indrajaya sebagai Direktur Operasi AK, atasan saya langsung dan beliau meminta itu (uang untuk Anas), lazimnya kita memberikan. Kami sediakan dana itu dan saya sendiri yang memberikan dalam bentuk dolar ke pak Indrajaya," ujar Teuku Bagus.

Terkait Munadi, Teuku Bagus mengatakan yang bersangkutan meminta bantuan untuk Kongres Partai Demokrat (PD). Terutama, untuk membayar hotel, pembelian Blackberry (BB) beserta nomornya untuk peserta kongres pendukung Anas sebesar Rp 1,5 miliar.

Sementara terkait Muchayat, Teuku Bagus mengatakan diminta memberikan uang Rp 200 juta untuk penyewaan mobil peserta kongres PD yang mendukung Anas. Permintaan Muchayat tersebut dipenuhi karena takut akan jabatan Muchyat selaku salah satu Deputi di Kementerian BUMN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×