Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Seperti disebutkan Jokowi, Indonesia saat ini telah menerima 104.728.400 dosis vaksin Sinovac, Sinopharm, dan AstraZeneca. Jumlah dosis vaksin tersebut berarti kurang dari sepertiga dari jumlah dosis vaksin yang dibutuhkan Indonesia.
Dalam program vaksinasi ini, Windhu mengingatkan, kita terbentur dengan tantangan mendapatkan vaksin. Vaksin yang ada di Indonesia saat ini adalah vaksin yang diproduksi negara lain dengan jumlah terbatas.
Sementara vaksin Covid-19 Merah Putih yang dikembangkan Indonesia, masih dalam tahap uji pra klinis atau pengujian pada hewan besar.
Kemungkinan baru pertengahan tahun depan Indonesia memperoleh izin penggunaan vaksin Covid-19 buatan sendiri.
Baca Juga: Cara mudah mencegah penularan virus corona di tengah ledakan kasus Covid-19
"Untuk mencapai herd immunity, kita harus dapat vaksin (Covid-19) dengan jumlah minimal 378 juta dosis atau 400 juta dosis," ungkap Windhu, Senin (21/6/2021).
Nah, berkaitan dengan 10 juta dosis vaksin Sinovac yang baru tiba di Indonesia, ini merupakan bahan mentah yang masih harus diolah dan dikemas lagi oleh Biofarma. Menurut perhitungan Windhu, nantinya vaksin yang bisa digunakan hanya sekitar 8,5 juta dosis.
"85 persen yang akan betul-betul bisa disuntikkan. Ada yang akan hilang sekitar 10-15 persen," imbuh dia. "Kalau kita mau mencapai herd immunity, itu masih lama," kata Windhu menekankan.
Baca Juga: Agar kekebelan kelompok terbentuk, Wapres dorong percepatan vaksinasi