kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Tekanan utang semakin nyata, rasio utang terhadap PDB tembus 40,28%


Minggu, 07 Maret 2021 / 15:25 WIB
Tekanan utang semakin nyata, rasio utang terhadap PDB tembus 40,28%
ILUSTRASI. Tekanan utang semakin nyata, rasio utang terhadap PDB tembus 40,28%


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

Selain itu, melalui pembiayaan inovatif lainnya, seperti skema public-private partnership (KPBU) dan blended financing.“Pembiayaan utang dikelola secara pruden, fleksibel dan oportunistik. Upaya tersebut diharapkan dapat meringankan beban APBN dan menambah ruang fiskal untuk belanja produktif lainnya,” ujar Luky kepada Kontan.co.id, Sabtu (6/3).

Adapun, berdasarkan SKB I 16, hingga 4 Februari 2021, BI telah melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana sebesar Rp 35,7 triliun. Secara rinci, SBN tersebut dibeli BI dari pemerintah dengan mekanisme non-competitive bidder sebesar Rp 13,11 triliun dan mekanisme green shoe option (GSO) Rp 22,61 triliun.

Untuk SILPA pada APBN 2021 hingga Januari totalnya mencapai Rp 120,2 triliun. Luky mengatakan, dari posisi SILPA bulan lalu sekitar Rp 80 triliun hingga Rp 100 triliun akan digunakan pemerintah untuk belanja, sehingga bisa tekan pembiayaan utang.

Sementara itu, dari sisi pembiayaan investasi, Luky menyampaikan pemerintah akan mengupayakan berjalan efektif yang ditujukan untuk dipercepat dalam mendukung pemulihan sektor riil.

Selanjutnya: Diskon PPnBM Mobil Bukan untuk Menebalkan Margin APM, Implementasi Harus Dipantau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×