Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat tawaran pinjaman dari pemerintah Jepang. Pinjaman ini bersifat dana siaga untuk keperluan proyek infrastruktur.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, kapan pun Indonesia mau menggunakan dana tersebut, bisa langsung memintanya ke Jepang. Tawaran ini menurutnya cukup menggiurkan, karena berbunga rendah.
"Bentuk pinjamannya bisa digunakan segera, jika pemerintah membutuhkan," kata Sofyan, Jumat (10/7) di Istana Negara, Jakarta.
Hanya saja, Sofyan tidak menyebutkan berapa nilai pinjaman yang ditawarkan. Sebab, pinjaman itu nantinya disesuaikan dengan kebutuhan pemerintah.
Tawarkan tersebut disampaikan langsung oleh perwakilan khusus Perdana Menteri Jepang yang berkunjung ke Istana hari ini. Selain bertemu dengan Jokowi, utusan yang bernama Hiroto Izumi itu juga menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam kesempatan yang berbeda.
Terkait tawaran dana pinjaman itu, ekonom Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Latif Adam, menarik untuk dipertimbangkan. Apalagi, jika cost of funding-nya cukup rendah.
Namun, sebaiknya pemerintah fokus pada proyek yang sudah direncanakan. Agar proyek-proyek tersebut bisa segera terealisasi. Karena hal ini terkait dengan penyerapan anggaran yang saat ini masih rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News