Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih belum bisa memberikan kepastian terkait kenaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) alias cukai rokok pada tahun 2026.
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto menjelaskan, keputusan terkait besaran tarif maupun target penerimaan akan sangat bergantung pada pembahasan RAPBN 2026.
Selain itu, keputusan kebijakan tersebut juga harus mempertimbangkan kondisi perekonomian dan keadaan politik di tahun depan.
Baca Juga: Pembelian Pita Cukai Rokok Elektronik Diproyeksi Melambat
Menurutnya, mekanisme penetapan tarif cukai rokok biasanya diputuskan setelah pemerintah dan DPR menetapkan UU APBN.
Pada tahap tersebut, target penerimaan cukai akan ditetapkan secara resmi.
"Biasanya kalau (tarif) rokok itu setelah diketok UU APBN kan jadi ketahuan tarifnya, terus targetnya berapa," ujar Nirwala di Jakarta, Kamis (4/9).
Nirwala menambahkan, biasanya keputusan soal kenaikan tarif cukai rokok harus sudah diambil antara Oktober–November, agar pelaku industri memiliki kepastian dan persiapan yang cukup.
"Untuk pemesanan pita cukai segala macam berarti antara Oktober-November itu sudah harus ada keputusan," katanya.
Baca Juga: Khawatir Jumlah PHK Bertambah, Seruan Moratorium Cukai Rokok Kembali Menguat
Untuk diketahui, sinyal rencana kenaikan tarif cukai rokok ini telah tertuang dalam Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN 2026.
Dalam dokumen tersebut, pemerintah memasukkan kebijakan intensifikasi CHT untuk mendukung penerimaan di tahun 2026.
"Intensifikasi kebijakan CHT berlandaskan 4 pilar (pengendalian konsumsi, penerimaan negara, keberlangsungan tenaga kerja, dan pengawasan rokok ilegal) dengan Dana Bagi Hasil (DBH) CHT sebagai aspek fungsi distribusi," tulis pemerintah.
Selanjutnya: Berkat Stimulus, JPMorgan Optimistis Ekonomi RI Menguat di Semester II
Menarik Dibaca: Pendekatan Mindfulness Leadership Mampu Cetak SDM Berkualitas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News