kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Tarif 0% untuk AS, Siapa Kelompok Masyarakat Indonesia yang Paling Terdampak?


Sabtu, 19 Juli 2025 / 04:33 WIB
Tarif 0% untuk AS, Siapa Kelompok Masyarakat Indonesia yang Paling Terdampak?
ILUSTRASI. Adanya ketimpangan besaran tarif impor dari AS dan Indonesia menimbulkan pertanyaan, apa dampak bagi masyarakat Indonesia pada umumnya? KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Peternakan dan perkebunan kena imbasnya 

Terkait dampak bagi masyarakat Indonesia, Bhima menjelaskan bahwa produk-produk utama Amerika Serikat yang diimpor ke Indonesia mencakup sektor energi dan pangan. 

“Sepuluh produk utama AS yang masuk ke Indonesia di antaranya suku cadang pesawat, BBM, LNG, LPG, kedelai, gandum, dan jagung. Produk-produk ini yang akan mengalami penurunan harga akibat kebijakan tarif 0 persen,” jelas Bhima. 

Bhima menekankan bahwa penurunan tarif ini tidak berdampak langsung pada barang-barang elektronik seperti iPhone, sebagaimana yang dibayangkan sebagian masyarakat. 

“Dampak dari tarif 0% itu bukan iPhone murah, karena iPhone sebagian besar dibuat di China. Bahkan banyak produk dari perusahaan AS yang beredar di Indonesia itu juga produksinya dari China,” ungkapnya. 

Karena itu, menurut Bhima, barang elektronik tidak mengalami perubahan harga, sebab tarif impor dari China tetap berlaku. 

Sebaliknya, dampak besar justru akan terasa pada sektor pertanian dan peternakan lokal. Salah satu contohnya adalah komoditas jagung. 

"Petani jagung lokal berpotensi gulung tikar karena harga jagung yang tidak mampu bersaing dengan tarif 0 persen atas produk impor Amerika Serikat," kata Bhima. 

Selain jagung, Bhima menyebutkan peternak susu dan produsen olahan seperti keju juga akan terkena dampak serius. 

Produk-produk peternakan bisa habis karena adanya kesepakatan tarif. 

"Bahkan sebelum ada kesepakatan ini, Indonesia sudah menempati posisi ketujuh sebagai tujuan ekspor produk pertanian dan peternakan dari AS,” ujarnya. 

Tonton: China Soroti Kesepakatan Tarif Dagang Indonesia AS

Ia menambahkan, hal itu dapat terjadi sebab sejak awal, Indonesia pun hanya menempati posisi 7 sebagai tujuan ekspor produk industri pertanian dan peternakan.  

Hal serupa juga terjadi pada kedelai, yang saat ini sudah 80% bergantung pada impor. 

“Kalau kedelai impor makin banyak masuk, konsumen dan pelaku industri makanan seperti pengusaha roti mungkin akan senang karena harga lebih murah. Tapi petani kedelai lokal akan menjerit. Kita juga jadi makin tergantung pada gandum dan kedelai impor,” tegas Bhima. 

Dengan demikian, adanya skema tarif 0% dapat memberikan tekanan terhadap petani dan peternak sebab produk-produk impor dari AS yang akan semakin membanjiri pasar dalam negeri.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Produk AS Masuk Tanpa Tarif, Masyarakat Indonesia Mana yang Paling Terdampak?"

Selanjutnya: Kode Redeem Wuthering Waves Juli 2025 Terbaru, Dapatkan Reward Astrite Gratis!

Menarik Dibaca: Yuk Cek Cepat Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo pada Sabtu 19 Juli 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×