Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Keempat, memperkuat implementasi program sertifikasi halal produk ekspor. Sebab dengan penguatan implementasi program sertifikasi halal ini akan menjadikan produk Indonesia diperhitungkan dan memiliki daya saing global," tutur dia.
Kelima, meningkatkan kapasitas UMKM agar dapat mendukung Indonesia menjadi produsen halal terbesar di dunia. Untuk memacu hal itu perlu dibangun pusat-pusat inkubasi usaha halal di berbagai daerah dan pusat-pusat bisnis syariah yang didukung dengan infrastruktur digital sebagai sarana interaksi dan transaksi antar pelaku bisnis syariah.
Baca Juga: Mendag paparkan strategi tingkatkan ekspor produk halal Indonesia
Dalam kesempatan itu, Ma’ruf juga menyampaikan apresiasi kepada UGM yang telah memiliki pusat unggulan iptek perguruan tinggi untuk riset halal. "Saya sangat bangga dan memberikan apresiasi tinggi pada UGM yang sejak tahun 2007 telah memiliki pusat unggulan iptek perguruan tinggi, khususnya yang menangani penelitian dalam pengembangan dan sistem industri halal," ungkap dia.
Persoalan halal jadi isu internasional
Sementara Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengbdian kepada Masyarakat, Ika Dewi Ana mengatakan, persoalan halal telah menjadi isu internasional, tidak hanya untuk negara dengan mayoritas penduduk Islam, namun juga hampir di seluruh negara dunia. Hal itu, bilang dia, telihat dari produk halal dunia banyak diproduksi negara-negara minoritas muslim, seperti Brazil, Amerika Serikat, Tiongkok, Australia, serta Selandia baru.
Baca Juga: BI: Festival ekonomi syariah tahun ini catatkan transaksi Rp 5,03 triliun