kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Target Pertumbuhan Ekonomi di RAPBN 2026 Dinilai Sulit Tercapai, Ini Sebabnya


Selasa, 23 September 2025 / 20:26 WIB
Target Pertumbuhan Ekonomi di RAPBN 2026 Dinilai Sulit Tercapai, Ini Sebabnya
ILUSTRASI. Presiden Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wapres Gibran Rakabuming Raka (kedua kiri) memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/8/2025). Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (APBN) 2026 sebesar 5,4%.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2026 sebesar 5,4%.

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan bahwa target tersebut sangat tinggi dan penuh tantangan. Menurutnya, sejumlah faktor membuat pencapaian target ini sulit direalisasikan.

"Target pertumbuhan 5,4% tahun 2026 sangatlah tinggi dan berat," ujar Wijayanto kepada Kontan.co.id, Selasa (23/9).

Baca Juga: Asumsi Pertumbuhan Ekonomi di RAPBN 2026 Disepakati 5,2%-5,8%

Pertama, kondisi fiskal yang berat akibat penerimaan yang stagnan serta beban bunga dan cicilan utang yang meningkat membuat daya dorong APBN terbatas. 

Kedua, tren deindustrialisasi dan dominasi sektor informal terus berlanjut, sementara daya beli masyarakat semakin terpuruk. 

Ketiga, minat berinvestasi masih lemah karena kondisi ekonomi yang belum kondusif dan kepastian hukum yang menurun.

Wijayanto juga menyoroti sikap pemerintah yang dianggap belum melakukan modifikasi terhadap tiga program prioritas yang dianggap boros anggaran dan berdampak terbatas bagi ekonomi, terutama Makan Bergizi Gratis (MBG) dan KopDes Merah Putih.

Baca Juga: Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2%-5,8% di RAPBN 2026, Terlalu Optimistis?

"Situasi ekonomi global yang dinamis membuat target tersebut semakin sulit diwujudkan, tentunya dengan asumsi Badan Pusat Statistik menghitung dengan benar," katanya.

Selanjutnya: China Borong Kedelai Argentina Setelah Pemerintah Buenos Aires Hapus Pajak Ekspor

Menarik Dibaca: Ini Kiat Atasi Mata Minus Pada Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×